Allah berfirman dalam Surah Al-Kahfi (18) ayat 83:
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَن ذِى ٱلْقَرْنَيْنِ ۖ قُلْ سَأَتْلُوا۟ عَلَيْكُم مِّنْهُ ذِكْرًا
Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah, “Akan kubacakan kepadamu sebagian dari kisahnya”.
Ini adalah awal ayat tentang kisah hamba Allah yang saleh, Dzulkarnain, seorang nabi yang mulia (menurut sebagian ulama) atau seorang raja yang mulia dan
bukan nabi (sebagaimana pendapat sebagian ulama yang lainnya). Kita tentu telah mengetahui bahwasanya seluruh kisah-kisah yang Allah sebutkan dalam Al-Quran semuanya adalah nyata dan membawa faedah. Allah berfirman dalam Surah Yusuf (12) ayat 111:
لَقَدْ كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌۭ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًۭا يُفْتَرَىٰ وَلَـٰكِن تَصْدِيقَ ٱلَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَىْءٍۢ وَهُدًۭى وَرَحْمَةًۭ لِّقَوْمٍۢ يُؤْمِنُونَ
Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Quran) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Allah juga berfirman dalam Surah Al-A’raf (7) ayat 176:
فَٱقْصُصِ ٱلْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.
BACA JUGA: Sebab Turunnya Surah Al-Kahfi
Oleh karena itu, tatkala seseorang melewati ayat-ayat yang berbicara tentang kisah-kisah dalam Al-Quran, hendaknya dia berusaha berpikir tentang apa faedah yang bisa didapatkan dari kisah-kisah tersebut. Karena tidaklah disampaikan kisah-kisah tersebut kecuali mengandung faedah-faedah yang sangat banyak.
Sebagaimana telah berlalu bahwasanya kisah Dzulkarnain adalah salah satu kisah yang Allah sebutkan dari empat kisah yang ada dalam Surah Al-Kahfi, yang di dalamnya kisah-kisah tersebut semuanya berita tentang fitnah dan solusinya. Oleh karena itu, di awal Surah Al-Kahfi, yakni dalam ayat ketujuh, Allah berfirman:
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى ٱلْأَرْضِ زِينَةًۭ لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًۭا
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi mereka untuk Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
Maka, dalam Surah Al-Kahfi Allah menyebutkan tentang kisah-kisah tersebut. Semua kisah tersebut bercerita tentang fitnah dan ujian sebagaimana yang Allah firmankan dalam ayat ke-7 Surah Al-Kahfi di atas.
Dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan bahwa Dia menjadikan segala yang ada di atas muka bumi sebagai hiasan bagi bumi. Perhiasan bumi sangatlah banyak; seperti jabatan, popularitas, kesehatan, kekayaan, keindahan, kecantikan, keelokan, harta, kekuatan, dan yang lainnya. Ini semua adalah perhiasan bagi bumi dan perhiasan bagi orang-orang yang tinggal di atas muka bumi. Namun, Allah mengatakan bahwa semua itu dijadikan sebagai ujian bagi mereka agar diketahui siapakah di antara mereka yang paling baik amalannya. Oleh karenanya, Allah sebutkan setelahnya contoh-contoh dan kisah-kisah dalam Surah Al-Kahfi dari awal hingga akhir.
BACA JUGA: Asal Usul Para Pemuda Ashabul Kahfi
Kisah Pertama: Kisah Ashabul Kahfi
Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang menghadapi fitnah kondisi masyarakat sosial di negerinya yang semuanya kufur kepada Allah dan hanya mereka yang beriman kepada Allah. Bahkan, mereka pun diancam untuk dibunuh kalau mereka tetap beriman kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwasanya lingkungan memiliki pengaruh dan bisa mengubah akidah seseorang. Maka, Allah kemudian menyuruh mereka untuk meninggalkan lingkungan tersebut. Allah berfirman dalam Surah Al-Kahfi (18) ayat 16:
وَإِذِ ٱعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ فَأْوُۥٓا۟ إِلَى ٱلْكَهْفِ يَنشُرْ لَكُمْ رَبُّكُم مِّن رَّحْمَتِهِۦ وَيُهَيِّئْ لَكُم مِّنْ أَمْرِكُم مِّرْفَقًۭا
Maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu.
Maka, berangkatlah mereka untuk menghindari fitnah sosial dan lingkungan yang bisa membuat iman mereka bisa berubah. Akhirnya, mereka pergi ke sebuah gua, mereka tidur di sana, dan ternyata Allah tidurkan mereka selama 309 tahun. Ini juga merupakan isyarat bahwasanya seseorang jika ingin selamat dari fitnah lingkungan yang buruk maka dia harus meninggalkan lingkungan tersebut. Jika dia tidak meninggalkannya maka dia bisa terjerumus dan terpengaruh oleh lingkungannya.
Kisah Kedua: Kisah Pemilik Kebun yang Kufur kepada Allah
Kisah selanjutnya yang disebutkan dalam Surah Al-Kahfi adalah tentang seorang pemilik harta yang sombong dan angkuh. Dia memiliki kebun yang sangat indah, tetapi ternyata dia kufur kepada Allah. Seharusnya harta yang dia miliki membuatnya bersyukur kepada Allah, tetapi ternyata dia tidak bersyukur. Seharusnya dia mengucapkan bahwa semua yang ia miliki adalah karunia dari Allah dan dia hanya sekadar berusaha dan keberhasilan hanya berasal dari Allah, tetapi kenyataannya sebaliknya. Hartanya tersebut membuatnya menjadi lalai.
BACA JUGA: Penjelasan tentang Mengucapkan Masya Allah Jika Melihat Sesuatu yang Menakjubkan
Maka, kisah ini Allah sebutkan sebagai pelajaran tentang fitnah dunia. Ini adalah contoh orang yang diberi ujian berupa fitnah harta tetapi dia tidak lulus dari ujian tersebut. Harta yang dia miliki membuatnya ujub dan merasa bahwa ini dia dapatkan dari hasil jerih payahnya sendiri. Dia pun memamerkan hartanya kepada kawannya dan tidak mengatakan, “Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah“. Akhirnya, dia tertimpa azab dari Allah dan hancurlah kebunnya.[]
Bersambung ke bagian kedua.
SUMBER: TAFSIR AT TAYSIR SURAH AL-KAHFI, karya Ust. Firanda Andirja, Penerbit Ustadz Firanda Andirja Office
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL
