Orang-orang terdahulu berbeda pendapat tentang jumlah Ashabul Kahfi, sebagaimana para ulama berbeda pendapat tentang kemungkinan mengetahui jumlah mereka.
Ini adalah awal ayat tentang kisah hamba Allah yang saleh, Dzulkarnain, seorang nabi yang mulia (menurut sebagian ulama) atau seorang raja yang mulia dan bukan nabi (sebagaimana pendapat sebagian ulama yang lainnya).
Berbagai tekanan yang dilancarkan orang-orang Quraisy dimulai pada pertengahan atau akhir tahun keempat dari kenabian, terutama diarahkan kepada orang-orang yang lemah.
Ayat ini juga menjadi dalil bahwasanya mereka dibangkitkan dalam kondisi biasa saja (normal), tidak seperti yang dikisahkan oleh sebagian ahli tafsir bahwasanya mereka bangun dalam kondisi kuku mereka memanjang dan rambut mereka gondrong.
Pada ayat ini, Allah menjelaskan bagaimana Allah menjaga mereka dan juga ini merupakan jawaban dari doa mereka, "dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."
Allah menggunakan kata بَعَثْنٰهُمْ yang maknanya adalah membangunkan/membangkitkan, seakan-akan kebangkitan dari suatu kematian karena tidur dalam bahasa Arab juga dinamakan dengan kematian.