Asbabul Nuzul

Asbabun Nuzul Surah An-Nisa (4) ayat 93 dan 94

Foto: Unsplash
43views

Asbabun Nuzul Surah An-Nisa (4) ayat 93

وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاۤؤُهٗ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهٗ وَاَعَدَّ لَهٗ عَذَابًا عَظِيْمًا

Dan barang siapa yang membunuh seorang Mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.

Sebab Turunnya Ayat

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari jalur Ibnu Juraij dari Ikrimah bahwasanya seorang lelaki dari kaum Anshar membunuh saudara laki-laki Maqis bin Shababah. Lalu, Nabi ﷺ memberi diyat kepada Maqis dan ia pun menerimanya. Namun, kemudian ia tiba-tiba menyerang si pembunuh saudaranya hingga mati. Maka, Nabi ﷺ bersabda, “Aku tidak menjadi penjamin keamanannya baik di wilayah umum ataupun di tanah Haram.” Kemudian, Maqis bin Shababah terbunuh pada Yaum Al-Fath. Ibnu Juraij berkata, “Padanya turun firman Allah, ‘Dan barang siapa yang membunuh seorang Mukmin dengan sengaja…’”

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah An-Nisa (4) Ayat 90 dan 92

Asbabun Nuzul Surah An-Nisa (4) ayat 94

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا ضَرَبْتُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَتَبَيَّنُوْا وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ اَلْقٰىٓ اِلَيْكُمُ السَّلٰمَ لَسْتَ مُؤْمِنًاۚ تَبْتَغُوْنَ عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖفَعِنْدَ اللّٰهِ مَغَانِمُ كَثِيْرَةٌ ۗ كَذٰلِكَ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu: “Kamu bukan seorang Mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.    

Sebab Turunnya Ayat

Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, At-Tirmidzi, Al-Hakim, dan yang lainnya dari Ibnu Abbas bahwasanya ia berkata, “Seorang lelaki dari Bani Sulaim yang sedang menggiring ternaknya berpapasan dengan beberapa orang sahabat Nabi ﷺ. Lalu, dia mengucapkan salam kepada para sahabat tersebut. Para sahabat pun berkata, ‘Dia mengucapkan salam kepada kita hanya untuk melindungi dirinya dari kita.’ Lalu, mereka menyergap lelaki itu kemudian membunuhnya. Kemudian, mereka membawa kawannya menemui Nabi ﷺ lalu turunlah firman Allah, ‘Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah…’”

Al-Bazzar meriwayatkan dari jalur lain bahwsanya Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah ﷺ mengirim pasukan yang di dalamnya terdapat Miqdad. Ketika sampai di tempat musuh, mereka mendapati para musuh tersebut telah tercerai berai meninggalkan daerah mereka. Hanya tersisa seorang lelaki yang mempunyai banyak harta. Ketika melihat pasukan Muslim, lelaki itu mengucapkan “Laa Ilaaha illallah”. Namun, Miqdad tetap membunuhnya. Ketika Kembali ke Madinah, Nabi ﷺ berkata kepada Miqdad. “Bagaimana kelak engkau menghadapi Laa Ilaaha illallah?” Dan Allah menurunkan ayat ini.

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah An-Nisa (4) Ayat 88

Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad, Ath-Thabarani, dan yang lainnya dari Abdullah bin Abi Hadrad Al-Aslami bahwasanya ia berkata, “Rasulullah ﷺ mengutus kami bersama serombongan kaum Muslim lain yang di dalamnya terdapat Qatadah dan Muhallim bin Jatstsamah. Lalu, kami berpapasan dengan Amir bin Al-Adhbath Al-Asyja’i. Kemudian, ia mengucapkan salam kepada kami. Namun, Muhallim menyerangnya dan akhirnya membunuhnya. Ketika kami sampai di Madinah, kami memberitahu beliau tentang peristiwa itu. Lalu, turun pada kami firman Allah, ”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah…”

Ats-Tsa’labi meriwayatkan dari jalur Al-Kalbi dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas bahwasanya nama orang yang terbunuh adalah Mirdas bin Nahik yang berasal dari Fadak. Dan nama pembunuhnya adalah Usamah bin Zaid. Adapun nama ketua rombongan pasukan adalah Ghalib bin Fadhalah Al-Laitsi. Kisahnya adalah ketika kaum Mirdas kalah dalam peperangan dan hanya dia-lah yang tersisa. Dia bersembunyi dengan kambing-kambingnya di sebuah gunung. Ketika orang-orang Muslim berhasil menemukannya, ia pun berkata, “Laa ilaaha Illallah, muhammadurrasuulullaah (Tiada tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah). Assalamu’alaikum.” Lalu, Usamah membunuhnya. Ketika mereka kembali ke Madinah, turunlah ayat ini.”

Diriwayatkan juga hadis serupa oleh Ibnu Jarir dari jalur As-Suddi. Dan Abdu meriwayatkan hadis serupa dari jalur Qatadah.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari jalur Ibnu Lahi’ah dari Abi Zubair dari Jabir bahwasanya ia berkata, “Firman Allah, ‘… dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan ‘salam’ kepadamu…” turun pada Mirdas.” Riwayat ini adalah penguat yang hasan.

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah An-Nisa (4) ayat 77 dan 83

Ibnu Mandah meriwayatkan dari Juz’u bin Hadrajan bahwasanya ia berkata, “Saudara Miqdad datang dari Yaman menuju Madinah untuk menemui Nabi ﷺ ketika di perjalanan ia bertemu dengan pasukan yang dikirim Nabi ﷺ. Saudara Miqdad berkata kepada mereka, “Aku adalah orang Mukmin.” Namun, mereka tidak mempercayai pengakuannya dan langsung membunuhnya. Kemudian, berita tentang hal itu sampai kepadaku. Aku pun menghadap Nabi ﷺ. Lalu, turun firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah…” hingga akhir ayat. Lalu, Nabi ﷺ memberikan kepadaku diyat untuk saudaraku yang terbunuh.”[]

 

SUMBER: ASBABUN NUZUL: Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-Quran, Karya Imam As-Suyuthi, Penerbit Pustaka Al-Kautsar

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response