Asbabul Nuzul

Asbabun Nuzul Surah Ali-Imran (3) Ayat 188 dan 190

foto: Unsplash
51views

Surah Ali Imran (3) Ayat 188

لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اَتَوْا وَّيُحِبُّوْنَ اَنْ يُّحْمَدُوْا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوْا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِّنَ الْعَذَابِۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksaan yang pedih.

Sebab Turunnya Ayat

Diriwayatkan oleh Syaikhan (Al-Bukhari dan Muslim) dan selain mereka dari jalur Hamid bin Abdurrahman bin Auf, bahwasanya Marwan berkata kepada penjaga pintu rumahnya, “Pergilah wahai Rafi’ kepada Ibnu Abbas dan katakanlah, ‘Jika setiap orang dari kita merasa senang dengan apa yang diberikan dan mengharapkan untuk dipuji dengan apa yang mereka tidak lakukan akan diazab, maka kita semua akan diazab.'”

Ibnu Abbas berkata, “Apa maksud kalian?” Sesungguhnya ayat ini turun pada orang-orang yang diberikan kitab, mereka ditanya oleh Nabi, tetapi mereka merahasiakannya dari Nabi dan menjawab dengan kebohongan, kemudian mereka pergi dan merasa bahwa mereka telah memberitahu jawabannya sebenarnya dari apa yang Nabi tanyakan kepada mereka, dan mereka meminta untuk dipuji dengan perbuatan mereka tersebut dan mereka merasa senang dengan apa yang telah mereka rahasiakan dari Nabi tentang apa yang beliau tanyakan.”

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah Ali-Imran (3) Ayat 181 dan 186  

Diriwayatkan juga oleh Imam Al Bukhari dan Muslim dari Abi Sa’id Al-Khudri, bahwasanya beberapa dari orang-orang munafik dahulu jika Rasulullah ﷺ keluar untuk berperang, maka mereka berpaling dari berperang dan mereka justru senang untuk bersantai-santai di atas kursi-kursi mereka. Jika Nabi kembali dari berperang, mereka selalu beralasan dan mereka bersumpah, dan mereka sangat senang untuk dipuji terhadap apa yang mereka tidak kerjakan, maka turunlah firman Allah, ‘Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksaan yang pedih.’”

Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dalam Tafsir-nya dari Zaid bin Aslam, adanya Rafi’ bin Khadij dan Zaid bin Tsabit ketika sedang bersama dengan Marwan, Marwan berkata kepada Rafi’, “Wahai Rafi, pada apakah turunnya firman Allah, ‘Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa… ‘” Rafi’ menjawab, “Firman Allah ini turun pada sekelompok orang munafik. Ketika Nabi diperintahkan untuk pergi berperang, maka mereka selalu mencari alasan dan berkata, ‘Kami tidak dapat berangkat bersama kalian karena kesibukan kami dan sesungguhnya kami sangat ingin berperang bersama kalian,’ maka turunlah firman Allah tersebut kepada mereka.”

Akan tetapi, Marwan seperti tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Rafi’ sehingga Rafi’ marah dan berkata kepada Zaid bin Tsabit, “Apakah kamu memahami apa yang aku katakan?” Zaid berkata, “Iya”. Ibnu Hajar berkata, “Riwayat ini dapat digabungkan dengan riwayat dari Ibnu Abbas dengan cara yaitu adanya kemungkinan ayat ini turun pada dua kelompok tersebut secara bersamaan.”

Ibnu Hajar berkata, “Al-Farra’ bercerita bahwasanya ayat ini turun karena perkataan orang-orang Yahudi, ‘Kami adalah orang-orang Ahlul Kitab pertama, melaksanakan shalat, dan juga kami taat’, tetapi mereka tidak mengakui kenabian Muhammad. Dari Ibnu Abi Hatim meriwayatkan hadis seperti ini dari jalur periwayatan yang cukup banyak, dan juga meriwayatkannya dari para tabiin yang cukup banyak. Ibnu Jarir berpendapat bahwa riwayat ini kuat, dan tidak ada masalah jika ayat ini turun dalam hal ini juga.

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah Ali Imran (3) Ayat 172

Surah Ali-Imran (3) Ayat 190:

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang hari terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal

Sebab Turunnya Ayat

Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dari Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas berkata, “Orang-orang Quraisy datang menemui orang-orang Yahudi dan bertanya, ‘Ayat apa yang Musa bawa kepada kalian?’ orang-orang Yahudi itu menjawab, ‘Tongkatnya, dan tangannya berwarna putih jika orang-orang melihatnya.’ Kemudian mereka mendatangi orang-orang Nasrani dan bertanya, ‘Ayat apa yang Isa bawa kepada kalian?’ Orang-orang Nasrani menjawab, ‘Ia dapat menyembuhkan orang buta dari lahirnya, menyembuhkan penyakit sopak, dan menghidupkan orang yang mati.’

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah Ali-Imran (3) Ayat 165 dan 169

Kemudian mereka datang kepada Nabi ﷺ dan bertanya, ‘Memohonlah kepada Tuhanmu untuk kami agar ia menjadikan Shafa penuh dengan emas,’ Kemudian, Nabi berdoa, maka turunlah firman Allah, ‘Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang hari terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,’ maka agar mereka berpikir di dalam hal tersebut.”[]

 

SUMBER: ASBABUN NUZUL

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response