Tafsir

Sumpah Allah Atas Nama Tempat

Foto: Unsplash
62views

وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ

dan demi kota (Mekkah) yang aman ini,

Penjelasan Ayat

Kota Mekkah adalah tempat diturunkannya wahyu Allah untuk Nabi . Dalam hal ini, sebagian ulama berpendapat bahwa maksud Allah bersumpah dengan buah Tin dan buah Zaitun adalah tempat tumbuhnya buah Tin dan buah Zaitun. Oleh karena itu, dalam surah ini, Allah bersumpah dengan tempat-tempat.

Pertama, tempat tumbuhnya buah Tin dan buah Zaitun: negeri Syam. Negeri Syam adalah tempatnya para nabi seperti Nabi Isa.

Kedua, Allah bersumpah dengan Thur Sinai yang merupakan tempat berbicaranya Allah kepada Nabi Musa.

Ketiga, Allah bersumpah dengan kota Mekkah tempat diturunkannya wahyu Allah untuk Nabi .

Pada ayat ini, Allah bersumpah dengan Kota Mekkah. Kota Mekkah merupakan kota suci yang keamanannya dijamin oleh Allah. Nabi bersabda: “Sesungguhnya Nabi Ibrahim menjadikan kota Mekkah sebagai kota haram, dan sesungguhnya aku menjadikan Madinah sebagai kota yang haram juga.”

BACA JUGA: Penjelasan Tentang Kesalahan dan Dosa Para Nabi: Tafsir Surah Asy-Syarh (94) Ayat 2

Oleh karena itu, kita tidak diperbolehkan berburu di kota Madinah dan Mekkah. Kita juga tidak boleh mematahkan pohon. Allah berfirman tentang keamanan kota Mekkah dalam Surah Ali Imran (3) ayat 97:

وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ

… Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia…

Bahkan, keamanan kota Mekkah sudah ada sejak zaman Jahiliyah. Para ahli tafsir menyebutkan, orang-orang Arab zaman dahulu, apabila ayahnya dibunuh oleh orang lain, kemudian ia ingin membalas dendam terhadap pembunuh ayahnya dan menemukan pembunuhnya di kota Mekkah, ia tidak jadi membunuhnya. Hal ini karena mereka mengagungkan kota Mekkah. Namun, kota Mekkah pernah dihalalkan khusus untuk Nabi dalam waktu yang singkat dan sementara. Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mengizinkanku pada suatu saat di siang hari, kemudian dikembalikan kesuciannya hari ini sebagaimana disucikannya sebelumnya.”

Penghalalan kota Mekkah terjadi saat Fathu Makkah, yaitu ketika Nabi ingin membunuh Ibnu Khatal telah dijelaskan pada Tafsir Surah Al-Balad. Setelah Nabi menguasai kota tersebut, kota Mekkah tidak lagi dihalalkan untuk Nabi. Dalam surah ini, Allah bersumpah dengan tiga tempat dari nabi yang berbeda-beda. Para ulama mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa seluruh Nabi berada dalam agama yang satu, baik Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Muhammad, dan nabi-nabi yang lain. Nabi bersabda: “Para nabi itu adalah saudara seayah walaupun ibu mereka berlainan, dan agama mereka adalah satu”.

BACA JUGA: Ciri-Ciri Orang Beriman: Penjelasan Surah Al-Balad (90) ayat 17

Pelajaran Penting

Para Nabi Menyeru Satu Kalimat

Para ulama mengatakan maksud menyuruh satu kalimat adalah seluruh agama para nabi menyerukan kepada tauhid dan akidah yang sama. Akan tetapi, syariatnya berbeda-beda. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Surah Al-Ma’idah (5) ayat 48:

 لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗ

… Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang….

Semua nabi adalah Muslim karena kembali kepada tauhid dan akidah yang sama. Barang siapa yang meyakini bahwa Yahudi yang sekarang, Nasrani yang sekarang, dan Islam adalah agama yang sama berarti itulah keyakinan yang batil. Yahudi dan Nasrani yang sekarang semuanya menyimpang dan sudah teracuni dengan kesyirikan. Allah telah mengafirkan mereka dalam Al-Quran dan menyatakan bahwa mereka adalah musyrikin. Allah berfirman dalam Surah Ali-Imran (3) ayat 67:

مَاكَانَ اِبْرٰهِيْمُ يَهُوْدِيًّا وَّلَا نَصْرَانِيًّا وَّلٰكِنْ كَانَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًاۗ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani tetapi ia adalah seorang yang lurus. Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.

BACA JUGA: Mengenal Kelapangan Dada Seorang Nabi

Allah juga berfirman dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 135:

وَقَالُوْا كُوْنُوْا هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰى تَهْتَدُوْا ۗ قُلْ بَلْ مِلَّةَ اِبْرٰهٖمَ حَنِيْفًا ۗوَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Dan mereka berkata, “Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani niscaya kamu mendapat petunjuk.” Katakanlah, “(Tidak!) tetapi (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus dan dia tidak termasuk golongan orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.”

Menganggap seluruh agama itu sama dan membenarkan semuanya adalah propaganda kaum liberal. Mereka mengatakan bahwa surga bukan hanya milik orang Islam, melainkan Yahudi dan Nasrani juga akan masuk ke dalam surga. Seandainya semua masuk surga, untuk apa Nabi Muhammad diutus dan diturunkan Al-Quran kepadanya? Untuk apa nabi memerangi Yahudi dan Nasrani? Untuk apa Allah mengafirkan orang-orang Nasrani?

Allah berfirman dalam Surah Al-Ma’idah (5) ayat 72-73:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗوَقَالَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۗاِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ ثَالِثُ ثَلٰثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّآ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ ۗوَاِنْ لَّمْ يَنْتَهُوْا عَمَّا يَقُوْلُوْنَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dia-lah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu. (72) Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang sangat pedih. (73)

BACA JUGA: Hidayah Itu Hak Allah: Pelajaran Penting dari Surah Al-Buruuj (85) ayat 10

Meyakini bahwa Yahudi dan Nasrani masuk surga adalah keyakinan yang batil. Hal ini merupakan bentuk kekufuran terhadap ayat-ayat Allah. Padahal, Nabi bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, tiada seorang pun dari umat ini yang mendengar seruanku, baik Yahudi maupun Nasrani, tetapi ia tidak beriman kepada seruan yang aku sampaikan. Kemudian, ia mati, pasti ia termasuk penghuni neraka.

Semua agama di muka bumi ini mengajarkan kesyirikan, kecuali Islam. Ada yang mengajarkan peribadatan kepada seorang nabi seperti Nasrani. Ada yang mengajarkan peribadatan kepada manusia seperti Budha. Ada yang mengajarkan peribadatan kepada jin-jin dan dewa-dewa seperti Hindu. Hanya Islam yang mengajarkan peribadatan kepada Allah semata. Oleh karena itu, Allah berfirman dalam Surah Ali-Imran (3) ayat 19:

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ

Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam…

Allah juga berfirman dalam Surah Ali-Imran (3) ayat 85:

وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Dan barang siapa mencari agama selain Islam, ia tidak akan diterima dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.[]

 

Sumber: Tafsir Juz Amma, karya Ust. Firanda Andirja

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response