Tafsir

Hidayah Itu Hak Allah: Pelajaran Penting dari Surah Al-Buruuj (85) ayat 10

53views

اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوْبُوْا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيْقِۗ

Sesungguhnya, orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang Mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertobat, mka bagi mereka azab Jahanam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.

 

Pelajaran Penting

Kita sering melihat orang yang terjebak dalam kemaksiatan. Lalu, kita menganggap orang tersebut tidak mungkin sadar dari perbuatannya, akan tetapi ternyata ia menyadari perbuatannya dan bertobat kepada Allah.

Oleh karena itu, kita seharusnya tidak lelah untuk mendakwahi dan menasehati orang karena mungkin saja ia akan bertobat setelahnya. Firaun saja yang tidak mungkin bertobat meskipun Allah memerintahkan nabi Musa a.s. untuk mendakwahinya. Padahal, Allah sudah mengetahui bahwa Firaun tidak mungkin bertobat. Lalu, bagaimana dengan mereka yang kejahatannya di  bawah Firaun? Mereka lebih berhak untuk didakwahi.

Perhatikanlah kisah pembunuh 99 orang yang tersentuh hatinya untuk bertobat. Cerita ini dikisahkan dari Abu Sa’id Saad bin Malik bin Sinan Al-Qudri. Sesungguhnya Nabi Muhammad bersabda,

“Dahulu, pada masa sebelum kalian, ada seseorang yang pernah membunuh 99 jiwa. Lalu, ia bertanya tentang keberadaan orang-orang yang paling alim di muka bumi. Namun, ia ditunjukkan seorang rahib. Lantas, Ia pun mendatanginya dan berkata, “Jika seorang telah membunuh 99 jiwa, apakah tobatnya diterima?” Rahib pun menjawabnya, “Orang seperti itu tidak akan diterima tobatnya.” Lalu, orang tersebut membunuh rahib itu dan genaplah seratus jiwa yang telah ka renggut nyawanya.

BACA JUGA: Cobaan-Cobaan bagi Orang Beriman: Penjelasan Surah Al-Buruuj (85) Ayat 4

Kemudian, ia kembali bertanya tentang keberadaan orang yang paling alim di muka bumi. Ia pun ditunjuki kepada seorang alim. Lantas, ia bertanya kepada alim tersebut, “Jika seseorang telah membunuh 100 jiwa apakah tobat-tobatnya masih diterima?” Orang alim itu pun menjawab, “Ya, masih diterima. Siapakah yang akan menghalangi dirinya dengan tobat? Beranjaklah dari tempat ini dan pergilah ke tempat yang jauh di sana karena di sana terdapat sekelompok manusia yang menyembah. Maka, sembahlah Allah bersama mereka. Janganlah kamu kembali ke tempatmu (yang dulu) karena tempat tersebut adalah tempat yang amat jelek.” Laki-laki itu pun pergi menuju tempat yang ditunjukkan oleh orang alim tersebut. Ketika di tengah perjalanan, maut pun menjemputnya.

Akhirnya, terjadilah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat azab. Malaikat rahmat berkata, “Orang ini datang dalam keadaan bertobat dengan menghadapkan hatinya kepada Allah.” Namun, malaikat azab berkata, “Orang ini belum pernah melakukan kebaikan sedikit pun.” Lalu, datanglah malaikat lain dalam bentuk manusia. Mereka pun sepakat untuk menjadikan malaikat ini sebagai pemutus perselisihan mereka. Malaikat ini berkata, “Ukurlah jarak kedua tempat tersebut (jarak antara tempat jelek yang ditinggalkannya dengan tempat baik yang menjadi tujuannya). Jika jaraknya dekat, ia yang berhak atas orang ini.” Lalu, mereka pun mengukur jarak kedua tempat tersebut. Ternyata orang ini lebih dekat dengan tempat yang dituju. Akhirnya, ruhnya pun dicabut oleh malaikat rahmat.

Allah telah menerima tobatnya. Inilah luasnya rahmat Allah. Jika kita terjerumus dalam kemaksiatan kita harus segera bertobat. Jangan pedulikan orang yang mengatakan tobat kita tidak akan diterima karena sesungguhnya setan ingin kita meninggal dalam keadaan tidak bertobat. Jika kita meninggal dalam keadaan tidak bertobat, kita akan celaka di akhirat.

BACA JUGA: Perbuatan Curang Pada Saat Menimbang

Dosa para penyiksa orang-orang Mukmin itu sangatlah besar. Mereka kafir kepada Allah. Mereka membunuh dan membakar para Wali Allah. Bahkan, mereka menikmati perbuatannya. Namun, Allah ternyata masih menawari mereka untuk bertobat. Jika mereka tidak bertobat, mereka akan mendapatkan azab berupa neraka Jahanam  Al jaza Min jinsil amal (balasan itu sesuai dengan perbuatan). Seseorang yang menyiksa dan membakar kaum mukminin, ia akan dibakar oleh Allah di akhirat kelak.[]

 

Sumber: Tafsir Juz Amma, Karya Firanda Andirja.

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response