Kisah Al-Quran

Kisah Nabi Daud yang Tercantum dalam Al-Quran

Foto: Unsplash
35views

Siapakah Nabi Daud?

Daud adalah salah seorang nabi dan rasul yang berasal dari garis keturunan Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim. Ajaran-ajarannya terangkum dalam sebuah kitab suci yang sering kita kenal dengan nama Zabur. Tidak banyak keterangan yang menceritakan tentang kehidupan Nabi Daud, terutama yang berkaitan dengan kaumnya. Al-Quran hanya menjelaskan bahwa sebelum diangkat menjadi nabi dan rasul, ia pernah ikut berperang bersama Raja Thalut melawan pasukan Raja Jalut. Dalam peperangan tersebut, ia berhasil membunuh Raja Jalut dengan kekuatannya dan akhirnya pasukan Thalut mendapat kemenangan yang gemilang.

Setelah peperangan selesai, Nabi Daud diangkat menjadi raja menggantikan Raja Thalut. Ia menjalankan roda pemerintahan secara adil dan bijaksana sesuai aturan Allah. Pada masa kekuasaannya, seluruh bangsa Yahudi atau Bani Israil hidup dalam keadaan aman dan sejahtera tanpa kekurangan sesuatu apa pun. Kisah Nabi Daud dalam Al-Quran terdapat di Surah Al-Anbiya (21) ayat 78-80, Surah An-Naml (27) ayat 15, Surah Saba’ (34) ayat 10-11, dan Surah Shad (38) ayat 17-26.

BACA JUGA: Kisah-Kisah dalam Al-Quran adalah Kisah yang Benar

Keistimewaan Nabi Daud

Nabi Daud adalah manusia pertama yang ditakdirkan oleh Allah menjadi seorang nabi sekaligus seorang raja. Ia dikaruniai berbagai keistimewaan yang tidak pernah dimiliki oleh orang lain. Di antaranya adalah kemampuannya melunakkan besi dan suaranya yang sangat merdu. Setiap kali ia mengucapkan kalimat tasbih dan dzikir kepada Allah maka semua burung dan gunung-gunung pun ikut bertasbih bersamanya.

Nabi Daud menjalankan roda pemerintahan secara adil dan bijaksana sesuai aturan Allah. Dalam bidang hukum dan peradilan, ia sering dibantu oleh anaknya, Sulaiman, yang kelak juga menjadi nabi dan raja. Pada suatu hari, ada dua orang laki-laki datang menemui Nabi Daud. Yang pertama adalah pemilik kebun dan yang kedua adalah penggembala kambing. Si pemilik kebun mengadu kepada Nabi Daud bahwa tanamannya telah dimakan oleh kambing-kambing milik si penggembala.

Mendengar hal itu, Nabi Daud langsung memutuskan bahwa kambing-kambing milik  si penggembala harus diserahkan kepada pemilik kebun. Si penggembala tidak menerima keputusan tersebut, lalu ia pun mengadu kepada Nabi Sulaiman. Setelah mengerti inti permasalahan, Nabi Sulaiman akhirnya menemui Nabi Daud untuk memberikan saran agar ia mengganti keputusannya dengan keputusan yang lebih tepat, yaitu kambing-kambing si penggembala harus diserahkan kepada pemilik kebun untuk diambil manfaatnya saja. Ketika manfaat yang diambil sudah seimbang dengan kerugian yang diderita maka kambing-kambing tersebut harus dikembalikan lagi kepada si penggembala. Kisah ini bisa dibaca dalam Surah Al-Anbiya (21) ayat 78-80.

Ujian Allah terhadap Nabi Daud

Di antara kegemaran Nabi Daud adalah melakukan ibadah kepada Allah secara menyendiri di dalam sebuah bilik yang tertutup (mihrab). Alkisah, pada suatu hari, saat ia sedang beribadah, tiba-tiba ada dua orang laki-laki masuk ke dalam biliknya dengan cara memanjat dinding. Hal itu membuatnya terkejut sekaligus merasa takut. Namun, ketakutannya itu hilang setelah dua orang laki-laki tersebut menjelaskan bahwa mereka bukan orang yang jahat. Mereka datang hanya untuk meminta keputusan tentang sebuah perkara. Lalu, salah seorang dari mereka menjelaskan bahwa saudaranya (orang yang datang bersamanya) mempunyai 99 ekor kambing, tetapi ia tetap ingin merebut kambing miliknya yang cuma satu ekor. Mendengar hal itu, maka Nabi Daud langsung memutuskan bahwa saudara tersebut telah berbuat zalim.

BACA JUGA: Kisah Nabi Daud dan Dua Orang yang Memanjat Mihrab

Setelah selesai memberikan keputusan, Nabi Daud lalu berpikir dan akhirnya menyadari bahwa ternyata dua orang laki-laki yang datang kepadanya itu bukanlah manusia biasa. Mereka adalah malaikat yang diutus oleh Allah untuk menguji sikap keadilannya. Seketika itu Nabi Daud langsung bersujud dan memohon ampun kepada Allah. Ia merasa bersalah karena telah memberikan keputusan dengan hanya melihat keterangan dari salah satu pihak saja. Kisah ini dapat dibaca dalam Surah Shad (38) ayat 21-24.

Tidak lama kemudian, Allah menerima tobat Nabi Daud dan sekaligus memberinya nasihat agar ia selalu berbuat adil dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang nabi dan raja. Allah berfirman dalam Surah Shad (38) ayat 25-26:

فَغَفَرْنَا لَهٗ ذٰلِكَۗ وَاِنَّ لَهٗ عِنْدَنَا لَزُلْفٰى وَحُسْنَ مَاٰبٍ (25) يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢبِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَابِ ࣖ (26)

Lalu, Kami mengampuni (kesalahannya) itu. Sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang benar-benar dekat di sisi Kami dan tempat kembali yang baik. (25) (Allah berfirman,) “Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan.” (26)

 

SUMBER: The Great Quran: Referensi Terlengkap Ilmu-Ilmu Al-Quran. Karya: Tim Penyusun Maghfirah Pustaka. Penerbit Maghfirah Pustaka.

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response