Tafsir

Tujuan Diturunkannya Al-Quran Menurut Surah Al-Kahfi (18) Ayat 2

foto: Pixabay
74views

Allah berfirman dalam Surah Al-Kahfi (18) ayat 2

 لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ

Untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik.

Dalam ayat ini dan setelahnya Allah menjelaskan tujuan diturunkannya Al-Quran, yakni:

Pertama, untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang menyimpang bahwa mereka akan mendapatkan hukuman yang keras dari sisi Allah. Kita tahu bahwa Allah, jika sudah mengazab, maka tidak ada yang bisa menimpakan azab seperti azab Allah tersebut. Allah berfirman dalam Surah Al-Fajr (89) ayat 25:

فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ ۙ

Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya

BACA JUGA: Balasan yang Berbeda untuk Golongan Kanan dan Golongan Kiri

Kedua, tujuan diturunkannya Al-Quran yang disebutkan dalam surah ini adalah untuk memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman. Kemudian dijelaskan tentang orang-orang yang beriman tersebut dengan firman-Nya, الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ, yang mengerjakan amalan saleh, dan الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ adalah sifat bagi orang-orang yang beriman adalah mereka yang beramal saleh. Dan, amalan saleh bagian dari iman. Maka, tidak cukup seseorang mengatakan “Saya beriman”, tetapi tidak ada buktinya, dan bukti seorang yang beriman adalah jika dia beramal saleh. Dalam ayat ini juga Allah mengatakan يَعْمَلُوْنَ beramal saleh dengan menggunakan fi’il mudhari (present tense) yang menunjukkan sedang, yang artinya orang-orang yang beriman yang selalu beramal saleh, dan ini menunjukkan bahwasanya mereka melakukan amalan saleh bukan hanya sesekali saja melainkan melakukannya secara berkesinambungan.

Dalam ayat ini, Allah menyebutkan balasan bagi orang-orang yang beriman yang mereka senantiasa beramal saleh bahwasanya mereka mendapatkan upah/ganjaran. Allah menyebutkan balasan bagi mereka dengan upah/ganjaran tujuannya untuk menenangkan hati orang-orang yang beriman bahwasanya amalan saleh yang senantiasa mereka kerjakan tidaklah sia-sia dan mereka berhak menerima upah/ganjaran, bahkan upah/ganjaran tersebut lebih besar daripada yang mereka bayangkan. Dan ini sama seperti ketika Allah menamakan sedekah dengan utang, sebagaimana yang Allah firmankan dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 245:

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

BACA JUGA: Surga Adalah Warisan Bagi Orang Bertakwa

Dalam ayat tersebut Allah menamakan sedekah dengan utang agar orang yang bersedekah tahu, tenang jiwanya, dan yakin bahwa Allah akan membayar utang tersebut karena dia memberi utang kepada Zat Yang Mahakaya. Maka, begitu pula dalam ayat ini Allah menamakan dengan upah/ganjaran agar orang-orang yang beriman tentang ketika melakukan amalan saleh karena pahala mereka terjamin dan upah/ganjaran baik tersebut adalah surga.

 

SUMBER: TAFSIR AT-TAYSIR SURAH AL-KAHFI

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response