Kisah Al-Quran

Ketika Allah Menampakkan Mukjizat kepada Maryam

foto: unsplash
50views

Dalam Surah Maryam (19) ayat 24-26, Allah berfirman:

فَنَادٰىهَا مِنْ تَحْتِهَآ اَلَّا تَحْزَنِيْ قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا (24) وَهُزِّيْٓ اِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسٰقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا ۖ (25) فَكُلِيْ وَاشْرَبِيْ وَقَرِّيْ عَيْنًا ۚفَاِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ اَحَدًاۙ فَقُوْلِيْٓ اِنِّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمٰنِ صَوْمًا فَلَنْ اُكَلِّمَ الْيَوْمَ اِنْسِيًّا ۚ (26)

Maka dia pun menyerunya dari tempat yang rendah, Janganlah kamu bersedih hati sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu; (24) dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu maka makan, minum, dan bersenang hatilah kamu.(25) Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.’” (26)

Pertanyaan yang muncul adalah siapakah yang menyeru Maryam? Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud adalah Jibril dan ada pula yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah bayi Isa. Pendapat kedua inilah yang didukung oleh Syaikh Asy-Syinqithi dalam kitabnya Adhwaa’ al-Bayaan karena dhamir (kata ganti) tersebut kembali kepada lafal yang paling dekat penyebutannya sebelumnya, yaitu Isa bin Maryam, sehingga arti dari ayat ini adalah:

Maka Isa bin Maryam menyerunya dari tempat yang rendah, “Janganlah kamu bersedih hati sesungguhnya Tuhanmu telah mendirikan anak sungai di bawahmu dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masa kepadamu maka makan minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.‘”

BACA JUGA: Cobaan Maryam Pada Saat Mengandung Janin Isa

Allah menampakkan mukjizat kepada Maryam untuk menghibur hatinya, yaitu dengan kemampuan bayi Isa untuk berbicara, terpancarnya air yang segar di hadapannya, serta pangkal kurma yang dijadikan tempat bersandar Maryam yang berbuah ruthab yang sangat ranum.

Ruthab adalah buah kurma yang masih lembut dan rawan pecah jika terjatuh. Namun, ia berjatuhan kepada Maryam dalam keadaan utuh dan sempurna. Ini adalah kemudahan lain yang Allah berikan kepada Maryam.

Perhatikan pula bagaimana Allah tetap memerintahkan Maryam untuk menggoyangkan pangkal pohon kurma padahal ia sedang dalam kondisi sulit dan lemah setelah melahirkan. Kalau mau kita renungkan, lelaki yang segar bugar saja tidak mampu menggugurkan kurma dari pohonnya hanya dengan menggoyangkannya. Ini adalah pengajaran dari Allah bahwa meskipun rezeki telah terjamin tetapi untuk mendapatkannya seorang hamba tetap harus melakukan sebab. Seorang yang hanya bersantai-santai dengan berdalih bahwa rezekinya telah dicatat, sejatinya adalah seorang yang sangat jahil.

BACA JUGA: Ketika Maryam Menghadapi Godaan

Semua mukjizat dan keajaiban yang telah Allah perlihatkan kepada Maryam akhirnya menenangkan hatinya, Maryam pun memberanikan diri untuk pulang ke kampungnya dengan membawa Nabi Isa.[]

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response