Kisah Al-Quran

Cobaan Maryam Pada Saat Mengandung Janin Isa

foto: Unsplash
45views

Dalam Surah Maryam (19) Ayat 22, Allah berfirman:

فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهٖ مَكَانًا قَصِيًّ

Maka, Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.

Setelah mulai hamil, Maryam semakin menjauh dan mengasingkan diri. Awalnya, ketika tidak haid Maryam beribadah di al-mihrab, dan jika sedang haid ia beribadah di rumah Nabi Zakaria. Namun, ketika ia mulai mengandung, ia semakin menjauh karena khawatir dilihat oleh orang lain yang kemudian akan menuduh dan mencacinya.

Mari kita renungkan betapa beratnya ujian yang dihadapi oleh Maryam. Selama ini ia sudah mengabdikan dirinya untuk beribadah hingga semua Bani Israil mengakui kesalehannya, ketakwaannya, dan bahwa tidak seorang pun yang mampu beribadah seperti Maryam. Terlebih lagi, ia berasal dari garis keturunan yang suci dan terhormat. Ayahnya, Imran, adalah seorang tokoh agama utama Bani Israil yang sangat mereka hormati serta walinya adalah seorang nabi, yaitu Nabi Zakaria. Sederet kebaikan, kesalehan, dan kehormatan disandang oleh Mariam.

BACA JUGA: Ketika Maryam Menghadapi Godaan

Namun, tiba-tiba Allah mengujinya dengan kehamilan mukjizat, tanpa adanya ayah. Ia harus berhadapan dengan kaumnya membawa skandal yang amat bertentangan dengan citra dirinya yang dikenal oleh Bani Israil selama ini. Mengandung adalah ujian tersendiri bagi setiap wanita, terlebih lagi jika dialami dalam kesendirian dan tekanan batin yang luar biasa.

Sebagian ulama menyatakan bahwa Maryam mengandung selama 8 bulan, ada pula yang mengatakan 6 bulan, dan ada juga yang mengatakan bahwa Maryam mengandung hanya sebentar saja. Namun, yang lebih kuat adalah bahwa kandungan Maryam layaknya wanita lain yakni selama 9 bulan.

Dalam ayat selanjutnya, yakni Surah Maryam (19) ayat 23, Allah menceritakan kelanjutan kisah Maryam:

فَاَجَاۤءَهَا الْمَخَاضُ اِلٰى جِذْعِ النَّخْلَةِۚ قَالَتْ يٰلَيْتَنِيْ مِتُّ قَبْلَ هٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَّنْسِيًّا

Maka rasa sakit akan melahirjan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti lagi dilupakan.”

BACA JUGA: Meneladani Maryam Putri Imran

Maryam mengalami sakit yang luar biasa ketika Isa berada dalam rahimnya. Gerakan dan dorongan isap kecil yang bergerak-gerak ingin keluar sangat terasa oleh sang ibu. Saking dahsyatnya rasa sakit tersebut, Maryam terpaksa bersandar kepada pangkal pohon kurma. Dalam keadaan tersebutlah, ia berkata:

قَالَتْ يٰلَيْتَنِيْ مِتُّ قَبْلَ هٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَّنْسِيًّا

“Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti lagi dilupakan.”

Maryam teringat skandal yang akan ia bawa ketika berhadapan dengan kaumnya. Ia berharap dirinya bukanlah siapa-siapa dan bukan orang yang dikenal, padahal kenyataannya dia adalah wanita yang sangat dikenal kemuliaan dan kehormatannya oleh Bani Israil. Ia berangan-angan mati sebelum mengandung karena seandainya pun ia mati dalam kondisi mengandung maka celaan dan berbagai tuduhan tetap saja terarah padanya.

Para ulama menjelaskan bahwa pinta Maryam ini bukanlah merupakan keraguan akan janji Allah, atau sikap protes akan takdir Allah, tetapi merupakan kekhawatiran Maryam bahwa dirinya tidak akan sanggup menanggung ujian ini yang akan menggoyahkan iman dan akidahnya. Kekhawatiran Maryam bukanlah terkait rasa sakit yang menyerupai fisiknya melainkan terkait dengan kekuatan aqidah dan imannya.

BACA JUGA: Kisah Maryam dalam Al-Quran

Demikianlah kisah Maryam saat mengandung. Kita dapat petik pelajaran bahwa seberapa berat pun ujian yang dialami, ia pasti akan fana, layaknya kefanaan dunia ini. Jika kita bersabar menghadapi ujian dengan penuh husnudzan kepada Allah maka yakinlah bahwa buah dari ujian tersebut akan sangat manis dan bermanfaat bagi kita, baik di dunia maupun di akhirat. Ujian yang dihadapi oleh Maryam mungkin sulit terbayangkan oleh kita. Namun ternyata, dengan kesabaran dan keimanannya kepada Allah, akhirnya semua itu berbuah sangat manis bagi Maryam.[]

 

SUMBER: TAFSIR AT-TAYSIR

 

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response