Asbabul Nuzul

Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah (2) ayat 188 dan 189

52views

Surah Al-Baqarah (2) ayat 188

وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ

Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.

 

Sebab Turunnya Ayat

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa’id bin Jubair berkata, “Bahwasanya Imraul Qais bin Abis dab Abdan bin Asywa’ Al-Hadhrami bertikai akan sebuah tanah, dan Imraul Qais menginginkan Abdan bin Asywa’ untuk bersumpah, maka dalam perkara ini turunlah ayat, “Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil….”

 

Surah Al-Baqarah (2) ayat 189

 يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَهِلَّةِ ۗ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِاَنْ تَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ ظُهُوْرِهَا وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقٰىۚ وَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ اَبْوَابِهَا ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, “Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.” Bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan itu adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

 

Sebab Turunnya Ayat

Diriwayatkannoleh Ibnu Abi Hatim dari jalur Al-AUfi dari Ibnu Abbas r.a. berkata, “Orang-orang bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang bukan sabit, maka turunlah ayat ini.”

Telah sampai kepada kami bahwasanya mereka bertanya, “Wahai Rasulullah! Apakah tujuan diciotakannya bulan sabit?” maka Allah menurunkan ayat-Nya, “Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang bulan sabit.

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah (2) ayat 187

Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dan Ibnu Asakir dalam kitab Tarikh Dimasyq dari jalur As-Suddi kecil dari Al-Kalbi, dari Abi Shalih, dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Mu’adz bin Jabal dan Tsa’labah bin Anamah berkata, “Wahai, Rasulullah! Apa gunanya bulan sabit mulai timbul diawali dengan titik putih sehalus benang kemudian bertambah besar hingga berbentuk bulan kemudian kembali berkurang dan akhirnya kembali seperti semula tidak tEtap bentuknya?” Maka turunlah ayat, “Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang bulan sabit.

Firman Allah, “Wa laisal birru” (dan bukanlah kebajikan)

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Al-Bara’ bahwasanya ia berkata, “Bahwa mereka (orang-orang jahiliyah) jika telah melakukan ihram di Baitullah, mereka mendatangi rumah dari belakangnya, maka Allah menurunkan firman-Nya, “dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Al-Hakim, dan ia menshahihkannya dari Jabir r.a. bahwasanya ia berkata, “Bahwa orang-orang Quraisy yang disebut Al-Hums, mereka dahuku masuk dari pintu-pintu ketika melaksanakan ihram. Adapun kaum Anshar dan orang-orang Arab lainnya tidak masuk melalui pintu ketika melaksanakan ihram. Pada suatu hari, ketika Rasulullah berada di halaman Baitullah, kemudian ia keluar dari pintunya dan keluar bersamanya Qutbah bin Amir Al-Anshari, maka mereka berkata, “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya Qutbah bin Amir adalah orang jahat dan ia keluar dari pintu di mana engkau keluar,” maka Rasulullah berkata kepadanya, “Apa yang mendorongmu untuk berbuat seperti itu?” Ia berkata, “Aku melihatmu melakukannya maka aku melakukan apa yang engkau lakukan.” Rasulullah ﷺ berkata, “Sesungguhnya saya dari Hums,” kemudian ia berkata kepada Rasulullah, “Sesungguhnya agamaku adalah agamamu,” maka Allah menurunkan ayat-Nya, “dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya.

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah (2) Ayat 186

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari jalur Al-Aufi, dari Ibnu Abbas r.a. dan seperti itu juga diriwayatkan oleh Ath-Thayalisi dalam Musnad-nya dari Al-Bara’ berkata, “Bahwasanya orang-orang Anshar jika datang dari perjalanan jauh, seseorang tidak masuk dari depan rumahnya, maka turunlah ayat ini.”

Diriwayatkan oleh Abd bin Humaid dari Qais bin Jubair An-Nahsyali berkata, “Bahwasanya orang-orang dahulu jika telah melaksanakan ihram, mereka tidak mendatangi rumah dari depan pintunya kecuali yang berasal dari Hums. Pada suatau hari, Rasulullah ﷺ masuk dan keluar dari halaman Baitullah melalui pintu Baitulllah, kemudian seseorang yang Bernama Rifa’ah bin Tabut mengikutinya tetapi ia bukanlah dari Hums, maka mereka berkata, “Wahai Rasulullah! Rifa’ah melanggar,” kemudian Rasulullah ﷺ berkata kepadanya, “Apa yang mendorongmu untuk berbuat seperti itu?” Ia berkata, “Aku hanya mengikutimu,” Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya aku termasuk dari Hums.” Rifa’ah berkata, “Sesungguhnya agama kita sama.” Maka turunlah ayat ini, “dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya.”[]

 

Sumber: Asbabun Nuzul: Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-Quran, karya Imam As-Suyuthi, penerbit Pustaka Al-Kautsar

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response