Asbabul Nuzul

Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah ayat 142-144, 150, dan 154

Foto: Unsplash
67views

Surah Al-Baqarah (2) ayat 142-144:

۞ سَيَقُوْلُ السُّفَهَاۤءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلّٰىهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَانُوْا عَلَيْهَا ۗ قُلْ لِّلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُۗ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (kaum Muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik Allah-lah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).” (142)

 وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (143)

 قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ

Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan. (144)

Sebab Turunnya Ayat

Ibnu Ishaq berkata,, Ismail bin Khalid bercerita kepadaku dari Abi Ishak dari Al-Bara’ berkata, “Adalah Rasulullah ﷺ melaksanakan shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis dan ia sering menengadahkan pandangannya ke langit menunggu perintah Allah, maka Allah menurunkan ayatnya, ‘Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit,’maka seorang pria dari kaum Muslim berkata. ‘Keinginan kami adalah Jika saja kami dapat mengetahui siapa saja akan meninggal dari kami sebelum kami menghadap ke Kiblat (Ka’bah) dan bagaimana dengan shalat kami ketika menghadap ke arah Baitul Maqdis, maka Allah menurunkan firman-Nya, ‘Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.’”

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah ayat 125, 130, dan 135

Orang-orang bodoh berkata, “Apa yang membuat mereka membelot dari kiblat mereka yang sebelumnya mereka berkiblat kepadanya?” maka Allah menurunkan ayatnya, ‘Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (kaum Muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” hingga akhir ayat. Riwayat ini mempunyai beberapa jalan lainnya

Di dalam Kitab As-Shahihain dari Al-Bara’, “Beberapa orang meninggal dan terbunuh ketika kiblat belum berpindah maka apa yang harus kami katakana tentang mereka?” maka Allah menurunkan firman-Nya, ‘Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.’”

Surah Al-Baqarah (2) ayat 150

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۙ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِيْ وَلِاُتِمَّ نِعْمَتِيْ عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَۙ

Dari mana pun engkau (Nabi Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arahnya agar tidak ada alasan bagi manusia (untuk menentangmu), kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu dan agar kamu mendapat petunjuk.

Sebab Turunnya Ayat

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari jalur As-Suddi dengan sanad-sanadnya berkata, “Ketika Nabi ﷺ diperintahkan untuk menghadap ke arah Ka’bah setelah ia melaksanakan shalat menghadap ke Baitul Maqdis, orang-orang musyrik Mekkah berkata, ‘Muhammad dalam keadaan bingung dengan agamanya, maka ia menghadap kiblat ke arah kalian dan ia mengetahui bahwa kalian lebih diberi petunjuk daripada dirinya. Dan hampir saja ia masuk ke dalam agama kalian,’ maka Allah menurunkan firman-Nya,  ‘agar tidak ada alasan bagi manusia (untuk menentangmu).’”

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah Al Baqarah Ayat 118-120

Surah Al-Baqarah (2) ayat 154

وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌ ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ

Janganlah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Namun, (sebenarnya mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.

Sebab Turunnya Ayat

Diriwayatkan oleh Ibnu Mandah di dalam Kitab Ma’rifah Ash-Shahabah dari jalur As-Suddi kecil dari Al-Kalbi dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas r.a. berkata, “Tamim bin Al-Humam terbunuh ketika Perang Badar”, maka padanya dan selainnya turunlah firman Allah, ‘Janganlah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Namun, (sebenarnya mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.’”

Abu Nu’aim berkata mereka sepakat bahwasanya yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Umair bin Al-Humam. Dan, As-Suddi salah dalam meriwayatkan lafadznya.[]

 

Sumber: Asbabun Nuzul: Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-Quran, karya Imam As-Suyuthi, penerbit Pustaka Al-Kautsar

 

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response