Ibrah

Pentingnya Melakukan Amal yang Berkualitas

Foto: Unsplash
56views

Banyak dalil yang menjelaskan tentang amalan sedikit tetapi bernilai besar di sisi Allah. Di antara dalil yang menunjukkan bahwa kualitas dalam amalan sangat penting adalah sabda Nabi ﷺ, sebagaimana diriwayatkan oleh An-Nasa’i, “Satu dirham mengalahkan 100.000 dirham.”

Bagaimana mungkin? Para ulama menjelaskan bahwa ada kalanya orang yang berinfak satu dirham tersebut adalah orang yang sangat miskin sehingga satu dirham tersebut sangat berharga baginya. Lalu, ia infakkan dengan ikhlas karena Allah. Daalam kondisi tersebut, bisa jadi ia mengalahkan infak 100.000 dirham yang dikeluarkan oleh orang kaya tetapi ia kurang ikhlas. Karena yang Allah lihat adalah kualitas sedekahnya dan bukan sekadar kuantitas sedekah.

Berbicara tentang kualitas dan keikhlasan beramal, terdapat kisah tentang wanita pezina yang Allah ampuni dosa-dosanya dengan sebab memberi minum seekor anjing. Nabi ﷺ bersabda, “Tatkala ada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan berputar-putar mengelilingi sebuah sumur yang berisi air, tiba-tiba anjing tersebut dilihat oleh seorang wanita pezina dari kaum Bani Israil. Maka, wanita tersebut melepaskan khuf-nya (sepatunya untuk turun ke sumur dan mengisi air ke sepatu tersebut) lalu memberi minum si anjing tersebut. Maka, Allah pun mengampuni wanita tersebut karena amalannya itu.

BACA JUGA: Diterimanya Amal Bergantung Pada Keimanan Seseorang

Dalam hadis ini, sangatlah nampak keikhlasan sang wanita pezina tersebut tatkala menolong anjing itu. Hal ini (keikhlasan) nampak dari perkara-perkara berikut ini:

Pertama, tidak ada seorang pun yang melihat sang wanita tatkala menolong anjing. Yang melihatnya hanyalah Zat Yang Maha Melihat, yaitu Allah.

Kedua, amalan yang cukup berat yang dikerjakan oleh sang wanita ini, di mana ia turun ke sumur lalu mengisi air ke sepatunya, lalu memberikannya ke anjing tersebut. Bagi seorang wanita pekerjaan seperti ini cukup memberatkan. Namun, hal tersebut menjadi terasa ringan jika dilakukan dengan ikhlas.

Ketiga, wanita ini sama sekali tidak mengharapkan ucapan terima kasih dari hewan yang hina seperti anjing tersebut, apalagi mengharapkan balas jasa dari anjing tersebut. Ini menunjukkan ikhlasnya sang wanita pezina tersebut.

BACA JUGA: Urgensi Mengiringi Setiap Amal Saleh dengan Dzikir dan Mengingat Allah

Ibnul Qayyim berkata, “Sesuatu yang terdapat di hati wanita pezina yang melihat seekor anjing sangat kehausan hingga menjilat-jilat tanah, meskipun tidak ada alat, tidak ada penolong, dan tidak ada orang yang bisa ia perlihatkan amalannya, namun tegak di hatinya (tauhid dan keikhlasan) yang mendorongnya untuk turun ke sumur dan mengisi air di sepatunya, dengan tanpa memedulikan kondisi yang bisa jadi membuatnya celaka. Lalu, ia membawa air yang penuh dalam sepatu tersebut dengan mulutnya agar dirinya bisa memanjat sumur.

Selain itu, tawadhu (kerendahan hati) wanita pezina ini terhadap makhluk yang biasanya dipukul oleh manusia. Lalu, ia pun memegang sepatu tersebut dengan tangannya, kemudian menyodorkannya ke mulut anjing tanpa ada rasa mengharap sedikit pun dari anjing, baik balasan jasa atau rasa terima kasih. Maka, sinar tauhid yang ada di hatinya tersebut pun menjadi pembakar dosa-dosa zina yang pernah dilakukannya sehingga Allah pun mengampuninya.

Selain kisah tersebut, dalil lain yang menunjukkan pentingnya kualitas amal adalah Nabi ﷺ menyebutkan kisah seseorang di Perang Uhud yang tiba-tiba masuk Islam, lalu ia meninggal dunia dan dijamin masuk surga, walaupun tidak pernah sujud sekali pun. Dengan demikian, yang terpenting adalah kualitas amalan, itulah yang dilihat oleh Allah.

BACA JUGA: Bersyukur dengan Hati, Lisan, dan Anggota Badan

Namun, jika seseorang bisa menggabungkan antara kualitas dengan kuantitas, maka itulah yang terbaik. Sebagaimana Abu Bakar yang menggabungkan antara kualitas dengan kuantitas amalan. Namun, jika seseorang tidak mampu menggabungkan keduanya, hendaklah memerhatikan kualitas karena itulah yang lebih utama daripada kuantitas. Karenanya, tidak ada kata terlambat dalam beramal saleh. Barang siapa yang telah mendapatkan hidayah, telah berhijrah. maka alangkah baiknya jika ia berusaha kuat agar terus beribadah dan meningkatkan kualitas yang terbaik karena yang Alllah lihat adalah kualitasnya. Janganlah kita terpedaya dengan kuantitas sesuatu tetapi tidak berkualitas.[]

 

SUMBER: TAFSIR AT TAYSIR SURAH AL-KAHFI

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response