Asbabul Nuzul

Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah ayat 115

45views

وَلِلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Hanya milik Allah timur dan barat. Ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i dari Ibnu Umar berkata, “Bahwasanya Nabi Saw. shalat tathawwu’ (sunnah) di atas tunggangannya ke mana pun tunggangannya tersebut menuju, dan ia dari Mekkah menuju Madinah, kemudian Ibnu Umar membaca firman Allah Swt. “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat,” kemudian berkata bahwa dalam perkara inilah ayat ini turun.

Diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Ibnu Umar berkata, “Diturunkan ayat. ‘maka ke mana pun kaum menghadap di situlah wajah Allah’ agar engkau shalat tathawwu’ ke mana pun tungganganmu menuju.” Dan Al-Hakim berkata hadits ini shahih atas syarat Muslim.

Dan hadits ini yang sanadnya paling shahih, dan sebagian ulama berpegangan pada hadits ini, akan tetapi tidak ada di dalamnya yang jelas menyebutkan sebab turunnya ayat akan tetapi ia berkata, “Diturunkan dalam perkara ini dan telah disebutkan riwayat yang dengan jelas sebab turunnya ayat.

Maka diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari jalur Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas r.a., “Bahwasanya Rasulullah ketika berhijrah menuju Madinah, Allah Swt. memberikan perintah kepada Nabi Saw. untuk menghadap ke Baitul Maqdis, maka orang-orang Yahudi merasa senang, dan Nabi menghadap ke Baitul Maqdis selama sepuluh bulan lebih, dan Rasulullah sangat mencintai kiblat Nabi Ibrahim a.s. (Ka’bah), dan Nabi selalu berdoa dan menengadahkan pandangannya ke langit, maka Allah menurunkan ayat, ‘Maka palingkanlah wajahmu ke arahnya (Ka’bah)’ maka orang-orang Yahudi terheran-heran dan berkata, ‘Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka berkiblat kepadanya?’, maka Allah menurunkan ayat-Nya, ‘Katakanlah  Hanya milik Allah timur dan barat dan Allah Swt. berfirman, “Ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah’ Sanadnya kuat dan juga makna hadits ini menguatkannya juga. Oleh karena itu, hadits inilah yang dijadikan sandaran.

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah ayat 108, 113, dan 114

Dan masih banyak riwayat tentang ayat ini tetapi derajatnya lemah, seperti:

Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ad-Daraquthni dari jalur Asy’ats As-Saman, dari Ashim bin Abdullah bin Amir bin Rabi’ah dari ayahnya berkata, “Suatu saat kami bersama Nabi dalam suatu perjalanan pada saat malam yang sangat gelap, dan kami tidak mengetahui ke mana arahnya kiblat, dan ketika masuk pada waktu pagi kamu menceritakan peristiwa tersebut kepada Rasulullah Saw., maka turunlah ayat, ‘Ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah.’ At-Tirmidzi berkata, ‘Gharib dan Asy’ats dilemahkan dalam hadits ini”.

Diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni dan Ibnu Mardawaih dari jalur Al-Arzami dari Atha dari Jabir berkata, “Rasulullah Saw. mengutus pasukan perang, dan aku salah satu dari pasukan tersebut. Maka, kami pada suatu malam yang sangat gelap dan kami tidak mengetahui ke mana arah kiblat, kemudian beberapa orang dari pasukan mengatakan. ‘Kami telah mengetahui arah kiblat, kiblat ke arah bagian utara,’ maka mereka shalat dan membuat garis-garis. Dan beberapa orang dari kami berkata juga, ‘Kiblat menghadap ke arah bagian selatan,’ maka mereka shalat dan membuat garis. garis. Ketika mereka memasuki waktu pagi dan terbit matahari dan garis-garis yang mereka buat pada malam hari tersebut ternyata tidak menghadap arah kiblat yang sebenarnya, dan ketika kami pulang dari perjalanan, kami menanyakan hal ini kepada Rasulullah Saw., maka Nabi pun terdiam dan Allah menurunkan ayat-Nya, ‘Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat'”.

Diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih dari jalur Al-Kalbi dari Abi Shalih dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Rasulullah Saw. mengutus pasukan perang, pada suatu malam yang gelap gulita hingga mereka shalat tidak menghadap ke arah kiblat, dan ketika terbit matahari mereka mengetahui bahwa mereka tidak menghadap ke arah kiblat. Maka, ketika mereka datang kepada Nabi Saw. mereka menceritakan hal tersebut, dan Allah menurunkan ayat-Nya, “Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat.

BACA JUGA: Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 104 dan 106

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Qatadah, bahwasanya Nabi Saw. bersabda, “Sesungguhnya saudara kalian telah meninggal dunia (yakni seorang Raja Najasyah), maka shalatlah kalian untuknya. Para sahabat, ‘kami shalat untuk seseorang yang bukan Muslim? Nabi bersabda, maka turunlah ayat, “Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang berima kepada Allah.” (QS Ali Imran [3]: 199). Dan para sahabat berkata, “Bahwasanya ia tidak shalat menghadap kiblat? maka Allah menurunkan ayat, “Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat.”

Hadits ini sangat gharib dan derajatnya mursal atau mu’dhal.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Mujahid berkata, “Ketika turun ayat, ‘Memohonlah kepada-Ku, aku kabulkan untuk kalian’ mereka berkata ‘Ke mana?’ maka turunlah ayat, “maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah.”[]

Sumber: Asbabun Nuzul: Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-Quran, karya Imam As Suyuthi, penerbit Pustaka Al-Kautsar

 

 

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response