Ketika Nabi Musa bertemu Khidir, Khidir berkata kepadanya, "Engkau mempunyai ilmu yang Allah ajarkan kepadamu yang tidak aku ketahui. Aku pun mempunyai ilmu yang Allah ajarkan kepadaku yang tidak engkau ketahui."
Sekelompok kaum Muslimin berpendapat bahwa Khidir masih hidup karena telah meminum "air kehidupan". Orang yang meminumnya tidak akan mati hingga menjelang Hari Kiamat. Khidir mengenal Rasulullah.
Kita tidak pernah mengetahui sedikit pun tentang siapakah Khidir. Al-Quran tidak pernah menceritakan tentang Khidir, kecuali kisah perjalanannya bersama Nabi Musa dalam Surah Al-Kahfi.
Pada penjelasan sebelumnya, terdapat ucapan Sa’id bin Jubair kepada Ibnu Abbas tentang Nauf Al-Bikali yang menduga bahwa Musa pemimpin Bani Israil bukanlah Nabi Musa teman Khidir dan ini diikuti dengan kutipan sebuah hadis.
Arti kata فَتٰى adalah pemuda menjelang dewasa. Kata ini juga dapat diartikan sebagai budak atau pengikut. Pemuda yang membersamai Nabi Musa ini
bernama Yusya bin Nun.
Berikut adalah petunjuk terpenting yang diambil dari hadis-hadis yang dikemukakan An-Nawawi (dalam penjelasannya terhadap Shahih Muslim) dan Ibnu Hajar (dalam Fath Al-Bari)
Para ulama meminta orang yang mempelajari kisah masa lalu dalam Al-Quran untuk menaati dan memerhatikan, yaitu harus bersandar pada hadis Rasulullah ﷺ yang sahih dan tidak memercayai cerita bohong, riwayat israiliyat, dan berita yang tidak jelas.