Miracle Quran

Mukjizat Surah Al-Baqarah (2) ayat 19 dan 22

foto: Pixabay
73views

Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 19:

اَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ فِيْهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعْدٌ وَّبَرْقٌۚ 

Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir, dan kilat…

Jenis-Jenis Hujan Badai

Pada abad ke-21 yang modern ini, para ilmuwan menemukan istilah badai siklon (Cyclones) yang merupakan salah satu badai yang luar biasa tingkat perusaknya. Badai tersebut mirip dengan apa yang disebut dalam ayat ini.

Badai siklon adalah proses dari perkumpulan angin yang berputar di daerah tekanan rendah pada arah jarum jam yang berlawanan. Kecepatan angin ini berkisar antara 73 km/jam sampai 130 km per jam, tetapi kadang-kadang anginnya bisa lebih daripada kecepatan tadi. Badai ini adalah fenomena alam yang kategori perusaknya sangat agresif. Siklon menutup sinar matahari atau cahaya bulan atau bintang hingga menimbulkan kegelapan yang pekat dan ditambah lagi dengan munculnya kilatan petir dan derasnya hujan. Al-Quran menerangkan jenis siklon, yang baru abad belakangan ditemukan ini, dengan amat detail.

BACA JUGA: Mukjizat yang Terkandung dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 10, 14, dan 15

Hujan yang di dalamnya terdapat awan yang gelap gulita, petir, dan kilat adalah hujan-hujan berkategori siklon, taifun, atau tornado. Jenis-jenis hujan ini adalah yang paling berbahaya karena sifat perusaknya yang sangat kuat menghancurkan semua yang dilaluinya karena disertai dengan angin sangat kencang yang kekuatannya bisa mencapai 130 mil per jam, bahkan dapat mencapai sekitar 400 mil per jam.

Para ilmuwan barat menemukan istilah tornado, siklon, dan taifun pada sekitar abad ke-16, tepatnya pada bulan Juli 1643 di New Hampshire, Amerika Serikat. Ketika itu, gubernur setempat melihat sebuah fenomena alam berupa angin kencang disertai petir dan kilatan. Lalu, pada tanggal 8 Juli 1680, muncul istilah tornado ketika terjadi angin kencang disertai petir dan awan hitam di kota Cambridge, Inggris.

Kemudian, dari sini istilah tornado menjadi istilah internasional, padahal Al-Quran telah mengisyaratkannya pada 14 abad silam. Bahkan, ia telah memberi nama tornado atau sejenisnya dengan istilah shayyib yang secara bahasa berarti hujan yang sangat deras yang disertai petir, kilat serta angin yang amat kencang. Sebuah penemuan ilmiah yang hanya baru terungkap pada 1.400 tahun kemudian yang menandakan betapa Al-Quran ini adalah kitab ilmiah.

BACA JUGA: Mukjizat Surah Al-Baqarah (2) ayat 2

Selanjutnya, Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 22:

الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖ

(Dia-lah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap…

Bumi dan Hamparannya

Allah menyebut bumi ini sebagai hamparan (firasya), sebagai sebuah isyarat dari Allah bahwa betapa manusia tidak pernah sama sekali terlibat dalam proses pembuatan bumi dan seisinya. Manusia tak perlu bersusah payah memikirkan pembangunan bumi yang di atasnya ada langit tanpa tiang, ada gunung, dan juga samudra.

Penelitian ilmiah manusia menemukan fakta betapa luasnya alam semesta Allah ini. Setiap detik, luas alam semesta bertambah sekitar satu triliun km. Allah telah mengaturnya dengan sistem Ilahi yang begitu sangat elok, rapi, dan indah. Tidak ditemukan di alam semesta ini, termasuk di bumi, satu lubang kesalahan konstruksi Allah sedikit pun.

Bumi yang dihuni makhluk hidup saat ini terdiri dari 29% tanah kering dan 71% air. Bumi merupakan proses dari sebuah mata rantai siklus alam semesta yang diatur Allah yang telah berlangsung milyaran tahun. Setelah ledakan besar atau Big Bang terjadi, dengan takdir Allah, sesungguhnya alam ini berproses secara alami agar siap ditempati manusia. Proses itu dimulai dari terbentuknya sungai-sungai, lautan, gunung api, lembah, dan samudra.

Proses persiapan dan pembentukan bumi membutuhkan waktu sekitar 4,6 miliar tahun hingga bumi benar-benar siap dihuni manusia dan juga makhluk hidup lainnya. Waktu sekitar 4,6 miliar tahun adalah angka yang tidak mungkin dilalui manusia dalam ratusan generasi sekalipun. Allah bukannya tidak mampu menciptakan bumi dalam sekejap dan tanpa proses. Namun, proses alami ini sengaja Allah ciptakan agar manusia berpikir dan belajar betapa luasnya kekuasaan Allah.

BACA JUGA: Hikmah dan Mukjizat Surah Al-Fatihah

Al-Quran menyebut dunia ini hamparan sebagai bentuk kekuasaan Allah atas kekuasaan-Nya, menjadikan bumi kukuh dengan struktur Ilahi buatan-Nya. Manusia dan makhluk lainnya hanya memanfaatkan untuk keberlangsungan hidupnya. Kata hamparan (firasya) menandakan Allah-lah yang menghamparkan bumi dan manusia sama sekali tidak terlibat dalam penciptaannya.[]

 

SUMBER: THE GREAT QURAN

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response