Miracle Quran

Mukjizat Surah Al-Baqarah (2) ayat 2

Foto: Unsplash
70views

Mukjizat yang terkandung dalam ayat 2 Surah Al-Baqarah adalah tentang kebenaran Al-Quran yang tak terbantahkan.

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertakwa

Jumlah kata yang terdapat di dalam Al-Quran terdiri atas lebih kurang 77.000 kata. Diibaratkan karya ilmiah, Al-Quran seperti sebuah buku yang terdiri atas 300 halaman. Dengan ukuran 300-an halaman ini, biasanya sebuah karya ilmiah tak akan mampu memuat seluruh ilmu pengetahuan manusia secara akurat dan lengkap.

Namun, Al-Quran membantah teori ini dengan fakta keakuratan integral ilmu pengetahuan yang terkandung di dalamnya. Di dalam Al-Quran terdapat seluruh disiplin ilmu, dari ilmu hukum internasional hingga hukum urusan rumah tangga. Ada pula ilmu ekonomi, ilmu politik sosial, dan seterusnya yang semua itu menandakan keintegralan Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya sedikit pun.

Sebagai bukti kemutlakan dan kebenaran di dalam Al-Quran adalah bahwa ilmu pengetahuan modern saat ini mengakui bumi itu bulat (kurawiyatul ardh), Mekkah sebagai pusat bumi (Ummul Qura’), laut yang terpisah dengan dinding tak terlihat (marajal bahrain), adanya lapisan tujuh langit dan demikian juga bumi (sab’u samawati wal ardh), serta Fir’aun yang badannya tetap utuh (nunajjika bibadanika).

BACA JUGA: Ayat Al Quran tentang Sungai di Bawah Laut 

Semua hal tersebut adalah sebagai sebuah fakta ilmiah modern yang telah 1.400 tahun yang lalu diungkap Al-Quran. Manusia kemudian mengungkap fakta-fakta ilmiahnya pada abad teknologi ini, sebelumnya tak ada kepastian terhadap hakikat ilmu pengetahuan. Ratusan tokoh dunia memeluk agama Islam karena memercayai keilmuan Al-Quran yang tidak mungkin dibuat-buat oleh Muhammad ﷺ. Maurice Bucaille, seorang peneliti mumi Fir’aun, memeluk Islam setelah mendengar Surah Yunus (10) ayat 92, “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu agar kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu“. Kemudian, Rene Guenon, seorang filosof Perancis, memeluk Islam karena keyakinannya dengan kebenaran Al-Quran.

Demikian juga halnya dengan Jacques Yves Costeau, seorang ahli oseanografi dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Sepanjang hidup, ia menyelam ke berbagai dasar samudra di seluruh dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari, ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur atau tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya. Seolah-olah ada dinding yang membatasi keduanya. Begitu mengetahui fakta ini ada di dalam Al-Quran, yaitu dalam Surah Al-Furqon (25) ayat 53: “Dan Dia-lah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan, yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi“, Costeau pun lalu mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk Islam serta tidak meragukan lagi keilmiahan Al-Quran.[]

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response