Kisah Al-Quran

Kisah Nabi Musa yang Menolak Menyusu kepada Para Ibu Susuan

Foto: Unsplash
40views

Allah telah berjanji kepada ibunda Nabi Musa untuk mengembalikan anaknya. Janji Allah pasti benar dan terlaksana. Allah telah mengembalikan anaknya dengan cara yang unik dan penuh mukjizat yang tidak pernah terlintas di benak manusia. Allah berfirman dalam Surah Al-Qashash (28) ayat 12:

وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ

Kami mencegahnya (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya…

Maksud dari ayat tersebut adalah: “Kami memerintahkan kepadanya, padahal dia seorang bayi yang menyusu, untuk menolak puting susu perempuan susuan mana pun. Kemudian, dia melaksanakan perintah Kami dan menolak puting susu.” Cara rabbani ini termasuk keajaiban rekayasa Allah dan takdir-Nya. Nabi Musa hanyalah bayi menyusu yang usianya belumlah melewati beberapa hari, bahkan mungkin baru beberapa jam. Padahal, bayi usia menyusu tidak dapat membedakan antara satu perempuan dan perempuan lain, yaitu antara satu puting susu dan puting susu lainnya.

BACA JUGA: Allah Karuniakan Beragam Mukjizat kepada Nabi Musa

Nabi Musa tidak mempunyai pilihan ataupun kemampuan membedakan. Namun, Allah telah menciptakan pada diri Nabi Musa sebuah daya pembeda dalam bentuk mukjizat seperti mukjizat-mukjizat lainnya yang meliputi kelahirannya, penjagaannya, dan pemeliharaannya.

Nabi Musa dalam keadaan lapar dan bayi menyusu yang sedang kelaparan akan menerima puting siapa pun dan menyedot susu apa pun. Dengan demikian, perempuan-perempuan susuan yang mengabdi kepada Fir’aun menawarkan diri kepada Nabi Musa agar menyusu kepada mereka. Akan tetapi, Nabi Musa menampik semua perempuan susuan dan menolak semua puting susu.

Mungkin, dia menolak setelah mencium aroma puting dan menatap wajah pemiliknya, tetapi ternyata dia tidak mendapati puting dan tidak mencium aroma ibundanya di antara pemilik puting susu itu. Dalam ayat ini, seolah-olah Allah memerintahkan kepada bibir Nabi Musa untuk tidak menerima puting mana pun dan tidak menyusuk melalui susuk siapa pun.

Nabi Musa yang masih bayi melaksanakan perintah Allah tersebut dan tidak sanggup, kecuali mengikuti perintah-Nya. Orang-orang istana bingung, terkejut, panik, dan heran terhadap apa yang mereka saksikan untuk pertama kalinya. Seorang bayi menangis karena kelaparan, tetapi tetap menolak puting dan susu seakan-akan mencari puting khusus milik perempuan khusus untuk menyusul darinya. Mereka mencemaskan dan mengkhawatirkannya akan meninggal jika terus menolak. Mereka menginginkannya tetap hidup seraya mencurahkan perhatian.

BACA JUGA: Perjalanan Bayi Musa Hingga Tiba di Istana Fir’aun

Siapakah gerangan orang-orang yang saat itu sangat menginginkan Nabi Musa hidup dan berambisi untuk menyelamatkannya? Mereka adalah orang-orang yang semula khawatir dirinya terancam. Mereka adalah orang-orang yang diperkirakan akan membunuhnya. Dengan rekayasa dan takdir Allah, justru mereka menjadi orang-orang yang menginginkan kelangsungan hidup Nabi Musa dan berambisi untuk menyelamatkannya.[]

 

SUMBER: KISAH-KISAH DALAM AL-QURAN

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response