Historia/Tarikh

Empat Pertemuan Ibrahim dengan Ismail

Foto: Unsplash
43views

Sejak meninggalkan Hajar dan Ismail di kawasan Hijaz, dari waktu ke waktu Ibrahim datang untuk menjenguk keluarganya tersebut. Tidak diketahui secara pasti berapa kali kunjungan yang dilakukan Ibrahim. Hanya saja, menurut beberapa referensi sejarah yang dapat dipercaya, kunjungan itu dilakukan sebanyak empat kali.

Pertemuan pertama, Allah telah menyebutkan di dalam Al-Quran bahwa Ibrahim bermimpi beliau menyembelih anaknya, Ismail. Maka, ia pun bangkit untuk melaksanakan perintah dalam mimpi itu. Hal ini sebagaimana terdapat dalam Surah Ash-Shaffat ayat 103-107:

فَلَمَّآ اَسْلَمَا وَتَلَّهٗ لِلْجَبِيْنِۚ (103) وَنَادَيْنٰهُ اَنْ يّٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۙ (104) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّءْيَا ۚاِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ (105) اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰۤؤُا الْمُبِيْنُ (106) وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ (107)

Ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) meletakkan pelipis anaknya di atas gundukan (untuk melaksanakan perintah Allah), (103) Kami memanggil dia, “Wahai Ibrahim, (104) sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. (105) Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (106) Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan yang besar. (107)

BACA JUGA: Nabi Ibrahim Ayah dari Bani Israil dan Suku Quraisy

Adapun tiga perjalanan lainnya telah diriwayatkan Al-Bukhari, secara panjang lebar dari Ibnu Abbas, secara marfu yng intinya adalah:

Pertemuan kedua, bahwa sebelum remaja, Ismail belajar bahasa Arab dari kabilah Jurhum. Karena merasa tertarik kepada Ismail, maka mereka menikahkannya dengan salah seorang putri keturunan mereka. Saat itu, ibu Ismail—Hajar—sudah meninggal dunia. Suatu saat, Ibrahim hendak menjenguk keluarga yang ditinggalkannya. Maka, beliau datang setelah pernikahan itu. Tatkala tiba di rumah Ismail, beliau tidak mendapati Ismail. Maka, beliau bertanya kepada istrinya bagaimana keadaan mereka berdua. Istri Ismail mengeluhkan kehidupan mereka yang melarat. Maka, Ibrahim pun menitip pesan agar istrinya menyampaikan kepada Ismail untuk mengubah palang pintu rumahnya. Setelah diberi tahu, Ismail mengerti maksud pesan ayahnya. Ismail pun menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan wanita lain, yaitu putri Mudhadh bin Amru, pemimpin dan pemuka kabilah Jurhum.

Pertemuan ketiga, setelah perkawinan Ismail yang kedua ini, Ibrahim datang lagi tetapi tidak bisa bertemu dengan Ismail. Beliau bertanya kepada istri Ismail tentang keadaan mereka berdua. Jawaban istri Ismail adalah pujian kepada Allah. Lalu, Ibrahim kembali lagi ke Palestina setelah titip pesan lewat istri Ismail agar Ismail memperkokoh palang pintu rumahnya.

BACA JUGA: Mengenal Silsilah Awal Bangsa Arab

Pertemuan keempat, pada kedatangan berikutnya, Ibrahim bisa bertemu dengan Ismail, yang saat itu Ismail sedang meraut anak panahnya di bawah sebuah pohon di dekat Zamzam. Tatkala melihat kehadiran ayahnya, Ismail berbuat sebagaimana layaknya seorang anak yang lama tidak bersua bapaknya, dan Ibrahim pun berbuat layaknya seorang bapak yang lama tidak bersua anaknya. Pertemuan ini terjadi setelah sekian lama. Sebagai seorang ayah yang penuh rasa kasih sayang dan lemah lembut, sulit rasanya bagi Ibrahim bisa menahan kesabaran untuk bersua anaknya. Begitu pula dengan Ismail sebagai anak yang berbakti dan saleh. Dengan adanya perjumpaan ini mereka berdua sepakat untuk membangun Ka’bah, meninggikan sendi-sendinya dan Ibrahim memperkenankan manusia untuk berhaji, sebagaimana yang diperintahkan Allah kepada beliau.[]

 

SUMBER: SIRAH RASULULLAH

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response