Ibrah

Keadaan di Dunia Bukanlah Barometer Kondisi Seseorang di Akhirat

foto: Pixabay
54views

Allah berfirman dalam Surah Maryam (19) Ayat 77-80:

اَفَرَاَيْتَ الَّذِيْ كَفَرَ بِاٰيٰتِنَا وَقَالَ لَاُوْتَيَنَّ مَالًا وَّوَلَدًا ۗ (77) اَطَّلَعَ الْغَيْبَ اَمِ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمٰنِ عَهْدًا ۙ (78) كَلَّا ۗسَنَكْتُبُ مَا يَقُوْلُ وَنَمُدُّ لَهٗ مِنَ الْعَذَابِ مَدًّا ۙ (79) وَّنَرِثُهٗ مَا يَقُوْلُ وَيَأْتِيْنَا فَرْدًا (80)

Lalu, apakah engkau telah melihat orang yang mengingkari ayat-ayat Kami dan dia di mengatakan, “Pasti aku akan diberi harta dan anak.” Adakah dia melihat yang gaib atau dia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pengasih?! Sama sekali tidak! Kami akan menulis apa yang dia katakan, dan Kami akan memperpanjang azab untuknya secara sempurna. Dan Kami akan mewarisi apa yang dia katakan itu, dan dia akan datang kepada Kami seorang diri.

Di antara sebab turunnya ayat tersebut adalah kisah Khabbab bin Al-Arat yang mendatangi Al-‘Ash bin Wa’il As-Sahmi untuk menagih utangnya, yaitu pembayaran atas sebuah alat dari besi yang telah dibuatkan oleh Khabbab atas permintaan dan pesanan dari Al-‘Ash. Namun ternyata ketika ditagih, Al-‘Ash malah menjawab, “Aku tidak akan membayarnya sampai kau kafir kepada Muhammad!”

BACA JUGA:Surga Adalah Warisan Bagi Orang Bertakwa

Mendengar itu, Khabbab pun mengatakan, “Aku tidak akan kafir! Dan kau akan mati kemudian dibangkitkan!” Al-‘Ash pun berkata, “Apakah aku akan mati kemudian dibangkitkan?” Khabbab pun menjawab, “Ya tentu!” Maka Al-‘Ash pun berkata, “Sungguh di akhirat kelak aku akan mempunyai harta dan anak, dan di sanalah kelak aku akan membayarmu dengan hartaku itu.” Lalu, ayat ini pun turun untuk membantah klaim Al-‘Ash ini bahwa ia memastikan akan diberi harta dan anak di akhirat kelak.

Dengan ayat ini, Allah mengajak kaum Mukminin untuk merenungi pola pikir kaum musyrikin yang salah, di mana mereka beranggapan bahwa kehidupan mereka di dunia yang sangat mewah adalah cerminan akan kehidupan yang akan mereka raih di akhirat. Dengan ayat ini, Allah kembali mengingatkan bahwa keadaan di dunia bukanlah barometer kondisi seseorang di akhirat kelak.

Allah membantah pernyataan Al-Ash bin Wa’il dan orang-orang kafir yang semacamnya, dengan menanyakan kepada mereka, “Apakah mereka pernah melihat takdirnya di Lauh Al-Mahfudz sehingga dengan lantangnya mereka dapat memastikan bahwa di akhirat ia akan meraih kenikmatan?! Ataukah mereka sudah memiliki kontrak dari Allah berupa jaminan untuk menempati surga kelak? Ataukah mereka memiliki amal saleh yang dengannya mereka berhak untuk menjadi penghuni surga?! Pertanyaan semacam ini biasa disebut dengan metode as-sabr wa-t taqsiim, yakni mengumpulkan segala kemungkinan yang ada, kemudian mengeliminasinya satu per satu, untuk kemudian menyisakan satu kemungkinan yang merupakan kebenaran.

Dasar dari pengakuan Al-Ash bin Wa’il tersebut di atas pastilah satu dari tiga kemungkinan, yakni:

  1. Pengetahuannya yang pasti akan takdir Allah terkait kesudahannya yang tercatat pada Lauh Al- Mahfudz;
  2. Kontrak, janji, dan jaminan kebahagiaan yang Allah berikan kepadanya;
  3. Dusta dan omong kosong belaka.

Kemungkinan pertama dan kedua sudah pasti tereliminasi sehingga dapat dipastikan bahwa klaimnya hanyalah berdasarkan kedustaan dan omong kosong belaka.

BACA JUGA: Perkataan yang Terdengar di Dalam Surga

Kemudian, Allah mengakhiri rangkaian ayat ini dengan sebuah ancaman yang justru bertolak belakang dengan apa yang diklaim oleh Al-‘Ash bin Wa’il. Ia mengklaim bahwa dia akan memiliki harta dan anak yang akan menolongnya di akhirat kelak, tetapi ternyata Allah menyatakan bahwa Allah akan memperpanjang siksa baginya, dia akan mati meninggalkan seluruh harta dan keturunannya, dan ia akan datang pada Hari Kiamat seorang diri tanpa ada harta ataupun keturunan yang menyertai dan menolongnya. Seperti yang sudah sering kita dengar bahwa kesombongan dan keangkuhan tidaklah akan membuahkan di akhirat kelak melainkan kehinaan dan kerendahan.[]

 

SUMBER: TAFSIR AT TAYSIR

 

SUMBER: TAFSIR AT TAYSIR

 

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response