Kabar

Pengertian Anak Yatim

foto: Pixabay
49views

Salah satu tanda mendustakan Hari Pembalasan adalah tidak memedulikan dan bahkan menyakiti anak yatim. Allah telah mencabut rahmat atau kasih sayang dari hatinya. Ia sudah mati rasa karena menghardik dan menyakiti anak yatim. Padahal, Ia seharusnya mengasihi anak yatim. Dalam istilah syariat, yatim adalah seorang anak yang meninggal ayahnya, sedangkan anak tersebut belum baligh. Sementara itu, ketika seseorang sudah mencapai usia baligh, ia tidak lagi dikatakan sebagai yatim. Hal ini berbeda dengan hewan yang dikatakan yatim jika induknya meninggal karena yang merawatnya adalah induknya. Sementara itu, manusia dikatakan yatim jika ayahnya yang wafat karena ayahnya yang mengurus dan mencarikan nafkah untuknya hingga ia baligh.

 

Al-Qurthubi berkata, “Dan yatim pada manusia adalah kehilangan atau wafatnya ayah dan pada hewan adalah hilang atau matinya ibu atau induk.”

Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan yatim jika yang meninggal adalah ibunya. Akan tetapi, Al-Qurthubi menyatakan pendapat ini tidak benar atau ma’ruf.

BACA JUGA: Penjelasan Mukadimah dan Ayat Pertama Surah Al-Ma’un

Sementara itu, salah satu sifat jahiliyah adalah meremehkan orang-orang lemah seperti anak yatim dan wanita. Pada zaman Jahiliyah, para wanita tidak diberikan warisan. Demikian pula dengan anak yatim. Mereka tidak dihargai karena tidak ada yang melindunginya. Bahkan, seandainya mereka memiliki harta yang banyak pun, harta itu akan diambil dan digunakan orang lain secara zalim.[]

 

SUMBER: TAFSIR JUZ AMMA

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response