Ibrah

Ubay bin Ka’ab, Salah Seorang Sahabat Nabi untuk Rujukan Al-Quran

Foto: Unsplash
61views

Ubay bin Ka’ab bin Qais bin Ubaid bin Zaid bin Muawiyah bin Amr bin Malik bin Taimullah bin Tsalabah bin Al-Khazraj adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang terkenal dan terpandang di antara komunitas kaum Muslim awal yang berasal dari suku Khazraj keturunan Bani Najjar (Taimulah). Ubay bin Ka’ab le bih dikenal dengan panggilan Abu Mundzir

Beliau merupakan salah seorang yang berasal dari Yathrib (Madinah) yang pertama-tama menerima Islam dan melakukan baiat kepada Rasulullah ﷺ di Aqabah. Dengan kata lain, Ubay bin Ka’ab adalah seorang dari kaum Anshar.

Sebelum terjadinya peristiwa Hijrah, Ubay termasuk salah seorang yang pertama-tama mencatatkan ayat-ayat Al-Quran ke dalam bentuk tulisan. Beliau memiliki sesuatu mushaf khusus susunannya sendiri. Beliau pun termasuk di antara para sahabat yang merupakan penghafal Al-Quran.

Selain penghafal, Ubay pun termasuk salah seorang sahabat yang berperan dalam pengumpulan Al-Quran. Dalam riwayat dari Anas r.a. diceritakan bahwa pengumpulan Al-Quran pada masa Rasulullah ﷺ dilakukan oleh empat sahabat dari kaum Anshor, yakni Ubay bin Ka’ab, Muadz bin Jabal, Zaid bin Tsabit dan Abu Zaid.

BACA JUGA: Hikmah Kisah-Kisah dalam Al-Quran

Pada masa Khalifah Abu Bakar, Ubay bin Ka’ab merupakan anggota kelompok penasihat yang dibentuk oleh Khalifah Abu Bakar sebagai tempat bertanya atas berbagai permasalahan umat. Dewan tersebut terdiri dari Ummar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Muadz bin Jabal, Zaid bin Bsabit, dan Ubay bin Ka’ab.

Sepeninggal Abu Bakar dan Umar bin Khattab menjadi khalifah, beliau masih meminta nasihat kepada kelompok yang sama. Secara spesifik, beliau meminta nasihat mengenai fatwa-fatwa kepada Utsman bin Affan, Ubay bin Ka’ab, dan Zaid bin Tsabit.

Ubay termasuk golongan terkemuka dalam hal pengetahuan tentang Al-Quran. Ubay mengisahkan bahwa suatu hari Rasulullah ﷺ pernah mengujinya tentang pengetahuan Al-Quran. Rasulullah ﷺ bertanya kepada Ubay, “Wahai, Ubay, ayat manakah dalam Al-Quran yang paling mulia?” Ubay menjawab, “Allah dan Rasulullah lebih mengetahuinya.” Rasulullah pun mengulang pertanyaannya kembali dan dijawab dengan jawaban yang sama.

Pada kali ketiga Rasulullah ﷺ bertanya, barulah Ubay menjawab “Sesungguhnya ayat paling mulia dari Al-Quran adalah ayat kursi (QS Al-Baqarah [2]: 255). Rasulullah ﷺ gembira atas jawaban tersebut. Kemudian beliau bersabda “Semoga Allah merahmatimu karena ilmu pengetahuan yang telah kamu miliki.”

BACA JUGA: Kisah Nabi Musa dan Seorang Lelaki yang Tertolak Doanya

Terdapat kisah lain tentang pengetahuan Al-Quran Ubay bin Ka’ab. Pernah suatu ketika Rasulullah ﷺ sedang mengimami shalat dan tertinggal satu ayat dalam bacaan beliau. Kemudian, Ubay membetulkan kesalahan tersebut dengan berbisik pelan di belakang beliau. Setelah selesai shalat, Rasulullah ﷺ bertanya “Siapakah yang telah membenarkan bacaanku?” Rasulullah diberitahu bahwa Ubay yang telah membetulkannya. Lalu, beliau berkata “Aku telah menduganya memang Ubay orangnya”.

Ubay banyak menghabiskan waktu untuk memperdalam pengetahuan agama dan mendapat tugas istimewa sebagai pencatat isi Al-Quran. Ubay dengan tekun menulis ayat-ayat Al-Quran di berbagai tempat. Ia selalu mengabadikan wahyu Allah itu baik di pelepah daun, di batu-batu, dan berbagai alat yang ia bisa gunakan untuk mengabadikan ayat-ayat suci itu. Dari sinilah peran Ubay bin Ka’ab menjadi penting dalam sejarah Islam.

Ubay termasuk sahabat yang sangat dekat dengan Rasulullah ﷺ. Beliau turut berjihad di semua peperangan bersama Rasulullah ﷺ tanpa tertinggal sekali pun. Ubay bin Ka’ab juga telah meriwayatkan kurang lebih 164 hadits. Hidupnya didedikasikan untul mengangungkan Al-Quran hingga Allah pun angkat derajatnya di dunia.

BACA JUGA: Kisah Sahabat terhadap Ayat Al-Quran (1)

Setelah Rasulullah ﷺ wafat, Ubay bin Ka’ab menjalani kehidupannya dengan menjadi seorang pengajar sebuah majelis dan hidup dengan kesederhanaan dalam zuhudnya. Beliau meninggal dunia tahun 649 Masehi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan. [dari beberapa sumber]

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response