Ibrah

Perbandingan Kenikmatan Dunia dan Kenikmatan Akhirat

foto: Pixabay
98views

Jika kita mencoba membandingkan kenikmatan dunia dan kenikmatan akhirat, tidak akan ada yang dapat kita bandingkan.

Pertama, kenikmatan akhirat itu lebih baik daripada seluruh kenikmatan dunia.

Kedua, kenikmatan akhirat lebih kekal daripada kenikmatan dunia. Misalnya, apabila ada seseorang diberi emas yang hanya dapat dinikmati dan dimiliki dalam waktu yang terbatas atau sebentar, atau ia menerima secangkir susu tetapi dapat menikmatinya seumur hidupnya, ia pasti akan lebih memilih kenikmatan yang meskipun sedikit tetapi bisa dinikmati lebih lama. Demikian pula diri kita. Akal yang sehat akan memilih kenikmatan yang lebih lama meskipun sedikit. Itulah kenikmatan akhirat: sempurna dan dapat dinikmati selamanya.

Secara ringkas, perbandingan antara dunia dan akhirat adalah sebagai berikut:

Pertama, kenikmatan akhirat abadi, sedangkan kenikmatan dunia fana atau tidak abadi. Jadi, sesuatu yang fana tidak pantas apabila dibandingkan dengan sesuatu yang abadi.

Kedua, kenikmatan surga itu sempurna, sementara kenikmatan dunia penuh dengan kekurangan. Misalnya, seorang istri yang dimiliki oleh seorang lelaki merupakan kenikmatan. Secantik-cantiknya seorang wanita, pasti ia memiliki kekurangan. Entah dari tubuhnya keluar bau badan, sering kentut atau buang angin, atau bahkan sering marah. Sementara itu, wanita di akhirat adalah istri-istri yang disucikan. Tidak ada bau yang tidak enak dari badannya. Bahkan, tidak ada kotoran di matanya hidungnya dan dari sekujur tubuhnya semuanya bersih dan tanpa kekurangan sama sekali. Bahkan, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa seorang laki-laki dari penduduk surga akan memeluk istrinya—dari kalangan bidadari–selama 70 tahun, ia tidak pernah bosan terhadap istrinya dan begitu pula sebaliknya.

Demikianlah perbandingan kenikmatan dunia dan surga. Jika khamar di dunia memabukkan dan memudaratkan, khamar di akhirat adalah khamar yang lezat dan tidak menimbulkan kemudharatan. Jika rumah kita di dunia terbuat dari batu bata, Allah akan menyediakan istana-istana besar yang terbuat dari mutiara dan lantainya terbuat dari emas di surga kelak.

BACA JUGA: Ketika Orang Menerima Kitab dari Sebelah Kanan

Ketiga, kenikmatan surga mudah diraih sedangkan kenikmatan dunia perlu perjuangan. Ketika kita ingin makan kita harus terlebih dahulu membeli bahan-bahannya, kemudian baru memasaknya. Sementara di surga, semuanya tinggal diambilkan oleh para pelayan yang disediakan Allah ketika kita ingin makan.  Ketika di dunia, kita harus mencarikan nafkah untuk istri agar mau melayani kita. Sementara itu, kita akan langsung dilayani oleh para Bidadari ketika berada di surga.

Keempat, kenikmatan surga ada setiap saat dan tidak mengenal musim. Jika durian, rambutan, mangga, dan buah-buahan lainnya hanya dapat dinikmati ketika musimnya tiba, semua buah-buahan mudah didapatkan sepanjang waktu dan tidak mengenal musim di akhirat kelak.

Kelima, kenikmatan akhirat tidak menimbulkan kotoran sedangkan kenikmatan dunia akan menghasilkan kotoran. Jika kita memakan sesuatu, kita pasti akan buang air seenak apa pun makanannya di dunia. Sementara itu, kita tidak ada buang air meskipun makan sekenyal-kenyangnya di akhirat kelak.[]

 

Sumber: Tafsir Juz Amma, karya Firanda Andirja

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response