Al-Quran

Tentang Kandungan dan Keutamaan Surah Al-Fatihah

foto: unsplash
38views

Kandungan Surah Al-Fatihah terdiri dari:

  1. Beberapa sifat dan kekuasaan Allah;
  2. Perintah untuk beribadah dan berserah diri kepada Allah semata;
  3. Menjelaskan janji dan ancaman Allah. Janji yang baik kepada setiap Muslim dan ancaman yang keras kepada setiap kafir.

Keutamaan Surah Al-Fatihah

Surah Al-Fatihah memiliki beberapa keutamaan. Di antara keutamaan Surah Al-Fatihah adalah:

Pertama, Surah paling agung di dalam Al-Quran. Dari Abu Sai’d bin Al-Mualla, ia berkata, “Aku sedang shalat, lalu Rasulullah ﷺ memanggilku dan aku tidak menyahut. Lalu, aku menjelaskan, ‘Wahai Rasulullah, tadi aku sedang shalat.’ Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Bukankah Allah berfirman, Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu’? (QS. Al-Anfal [8]: 24). Kemudian, Rasulullah ﷺ menawarkan, ‘Maukah aku ajarkan kepadamu surah yang paling agung dalam Al-Quran, sebelum kamu keluar dari masjid?’ Lalu, Rasulullah ﷺ memegang tanganku dan, ketika kami hendak keluar, aku bertanya, ‘Ya Rasulullah, tidakkah engkau berkata akan mengajarkanku surah yang paling agung di dalam Al-Quran?’ Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Surah paling agung itu adalah Surah Al-Fatihah, tujuh ayat yang diulang-ulang, serta Al-Quran Agung yang diberikan kepadaku.'” (HR. Bukhari, Abu Dawud, Nasa’i, Ahmad dan lainnya)

Kedua, Surah yang paling utama di dalam Al-Quran. Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Suatu ketika Nabi ﷺ dalam perjalanan dan singgah di suatu tempat. Lalu, datanglah seorang laki-laki di sebelahnya. Nabi ﷺ menengok seraya berkata, ‘Maukah aku ajarkan kepadamu surah Al-Quran yang paling utama?‘ Lalu, Rasulullah ﷺ membaca Surah Al-Fatihah.” (Hadis Sahih Riwayat Nasa’i, Ibnu Hibban, dan Hakim).

BACA JUGA: Makna Bacaan Basmalah

Ketiga, Surah yang di dalamnya tercantum munajat antara hamba dan Allah. Dari Abu Hurairah bahwa suatu saat Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah telah berfirman, ‘Aku telah membagi (kandungan makna) Surah Al-Fatihah untuk-Ku dan untuk hamba-Ku menjadi dua bagian, dan Aku akan mengabulkan apa yang hamba-Ku minta.‘ Apabila dia membaca, ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,’ Allah akan membalasnya dengan berfirman, ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.’ Apabila dia membaca, ‘Dzat Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang’, Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku’. Apabila dia membaca, ‘Yang menguasai di Hari Pembalasan’, Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku‘, Lalu, Allah berfirman sekali lagi, ‘Hamba-Ku telah memasrahkan urusannya kepada-Ku‘. Apabila dia membaca, ‘Hanya Engkau-lah yang kami sembah dan hanya kepada Engkau-lah kami meminta pertolongan’, Allah berfirman, ‘Ini adalah urusan antara Aku dan hamba-Ku, dan Aku akan mengabulkan apa yang hamba-Ku minta’. Apabila dia membaca, ‘Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat (iman) kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat’, Allah berfirman, ‘Ini adalah untuk hamba-Ku, dan dia akan mendapatkan apa yang dia minta.‘” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah)

BACA JUGA: Memaknai Kalimat Hamdalah

Keempat, Surah yang digunakan untuk pengobatan atau ruqyah. Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa suatu ketika beberapa sahabat Rasulullah ﷺ melakukan perjalanan dan singgah di perkampungan Arab. Mereka ingin bertamu, tetapi mereka ditolak. Lalu, kepala suku kampung tersebut digigit ular. Para penduduk berusaha sekuat tenaga untuk menyembuhkannya, tetapi ia tak kunjung sembuh. Di antara mereka berkata, “Coba panggil mereka (sahabat) yang singgah di kampung ini, mungkin di antara mereka ada yang bisa menyembuhkan.” Lalu, para penduduk mendatangi sahabat Rasulullah ﷺ sambil bertanya, “Wahai, saudara-saudaraku. Kepala suku kami tergigit ular. Kami sudah berusaha mencari obat, tetapi dia belum sembuh. Apakah di antara kalian ada yang bisa mengobatinya?” Sebagian sahabat menjawab, “Ya aku mampu. Kami ingin bertamu kepada kalian, tetapi kalian menolak. Kami tidak mau mengobati sebelum kalian menerima kedatangan kami.” Para penduduk menjanjikan kepada mereka berupa seekor kambing. Kemudian, seorang sahabat menghampiri kepala suku dan meniup seraya membaca Surah Al-Fatihah. Akhirnya, kepala suku terlihat semangat kembali dan pulih dari rasa sakitnya. Kepala suku memerintahkan anak buahnya untuk memberikan hadiah yang telah dijanjikan. Lalu, sebagian sahabat berkata, “Bagi-bagilah!” Sahabat yang mengobati tadi menyela, “Jangan lakukan sebelum kita memberitahukan ini kepada Rasulullah dan mendengar tanggapannya”. Para sahabat mendatangi Rasulullah ﷺ dan menceritakan kejadian tadi. Rasulullah ﷺ berkata, “Apa yang kalian baca (lakukan) adalah benar. Bagikanlah hadiah ituitu, dan aku ikut mengambil bagian.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad, dan Hakim)[]

SUMBER: THE GREAT QURAN

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp Group : https://chat.whatsapp.com/G5ssUWfsWPCKrqu4CbNfKE
Instagram: https://instagram.com/pusatstudiquran?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=61550224142533&mibextid=ZbWKwL

Leave a Response