Di antara persoalan yang dianggap aneh dan diragukan orang-orang kafir adalah kebangkitan (setelah mati) dan perhitungan amal (hisab) pada Hari Kiamat.
Ini dalil yang menunjukkan lelaki tersebut kafir dan di antara sebab mengapa dia dikafirkan oleh kawannya "Apakah kamu kafir" adalah karena dia ragu dengan
Hari Kebangkitan.
Allah menggunakan kata بَعَثْنٰهُمْ yang maknanya adalah membangunkan/membangkitkan, seakan-akan kebangkitan dari suatu kematian karena tidur dalam bahasa Arab juga dinamakan dengan kematian.